POJOKBANDUNG.com, CIMAHI – Harga beras di Kota Cimahi terus mengalami peningkatan. Kenaikan harga beras tersebut dikeluhkan para pedagang karena jumlah pembelinya yang terus menurun akhir-akhir ini.
Salah seorang pedagang beras di Pasar Cimindi Kota Cimahi, Susi ,37, mengaku dirinya terpaksa mengurangi pembelian karena banyaknya pembeli yang keberatan karena harga beras naik. “Omzet kami jadi menurun. Normalnya dalam sehari bisa untung sekitar Rp 2-3 juta, sekarang paling hanga Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta saja seharinya,” ujarnya, Minggu (18/10/2015).
Menurutnya, kenaikan harga beras terjadi sudah sejak dua bulan belakangan ini. Dirinya memprediksi harga beras akan terus menigkat lagi.
“Kasihan konsumen dan pedagang, kebayakan mengalami penurunan om,et antara 50 hingga 100 persen. Semoga pemerintah bisa turun langsung untuk mengatasi ini supaya harga beras bisa normal lagi,” ucapnya.
Dijelaskan Susi, mahalnya beras saat ini disebabkan oleh daerah penghasil beras yang mengalami gagal panen sehingga menyebabkan kurangnya pasokan ke pasar.
“Biasanya menyetok beras sampai 8 ton, tapi kini hanya setengahnya saja sekitar 4 ton. Barang disinipun susah, jadi harganya juga naik. Mending itu juga kalau barangnya ada, sudah mah barangnya mahal ditamba lagi barangnya yang susah,” jelasnya.
Harga beras IR 64 kini Rp 10.000/kg dari sebelumya yakni Rp 9.500/kg, semetara Pandan Wangi Rp 10.500/kg naik menjadi Rp 11.000/kg, beras Ciherang Rp 9.800/kg menjadi Rp 10.300/kg, dan beras sayur dari Rp 8.000/kg menjadi Rp 8.500/kg.
Pedagang beras lainnya, Sumarni ,47, menuturkan, kini ada penguragan kiriman pemasok dari Sumedang dan Subang. Sehingga kini diriya bersama pedagang lainnya hanya mendapatkan kiriman dua kali dalam sebulan dari sebelumnya biasanya dikirim satu kali dalam seminggu.
“Pemasok bilangnya sekarang banyak petani yang justru membeli beras dari sawah sendiri. Karena itu stoknya yang sedikit jadi kirimannya juga dibatasi,” ungkapnya.
(ham)