POJOKBANDUNG.id, CANGKUANG – Pangsa pasar kelinci akhir-akhir ini terus menggeliat, sayangnya peternak kelinci masih sedikit sehingga banyak peternak yang kewalahan memenuhi pesanan.
Salah seorang peternak kelinci di Kampung Lembursuuk, Desa Cangkuang Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung, Endi suwandi mengatakan dalam tiga tahun terakhir permintaan kelinci dari sejumlah daerah sepertiJakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah bahkan luar negeri terus meningkat. “Kalau pesanan banyak, tapi barangnya yang susah karena peternaknya terbatas,”tutur Endi, Senin (5/10/2015).
Di peternakan kelinci miliknya, terdapat 300ekor kelinci indukan berbagai jenis, dari indukan kelinci tersebut, dia bisa menjual rata-rata 1.500 ekor kelinci anakan.
Seekor anak kelinci, katanya, biasa dijual Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu untuk jenis kelinci hias, untuk kelinci lokal (pedaging) anaknya dihargai sekitar Rp15 ribu-RP20 ribu. Indukannya pun biasa dijual Rp 100 ribu sampai Rp 250 ribu per ekor, tergantung jenisnya. Seekor kelinci flemish giant berusia delapan bulan, katanya bisa berharga sampai Rp 2 juta.
“Kalau saya ternak berbagai jenis kelinci seperti flemish giant, rex angora, fuzzy loop, holland loop, netherland dwarf, satin, dan kelinci lokal,”ujarnya.
Setiap bulan, dia bisa mendapat keuntungan Rp5 juta, namun karena saat ini musim kemarau keuntungannya sedikit berkurang karena biaya produksi yang dikeluarkan menjadi lebih banyak.
Dipaparkannya, jika saat musim hujan, dia selalu memberi pakan rumput, namun karena saat ini rumput sudah kering akibat kemarau, terpaksa dia membeli pakan. “Kalau pagi saya beri ampas tahu, sore saya beri kangkung afkiran,”ujarnya.
Untuk memberi makan 300 kelinci indukan miliknya, Endi membeli tiga karung ampas tahu dengan harga Rp5000per karung. Sementara, kangkung afkiran dibeli seharga Rp10.000tiap karungnya, setiap hari membutuhkan 3 karung. “Memang jadi ada biaya produksi untuk pakan, tapi masih ada lebih lah untuk kebutuhan sehari-hari mah,”ujarnya.
Endi menyayangkan Pemerintah Kabupaten Bandung yang tidak pernah memberikan bantuan atau program kepada peternakannya. Padahal biasanya, pemerintah membeli anak-anak kelinci dari peternakan tersebut untuk program pemerintah.
Diharapkan, pemerintah bisa mewadahi para peternak kelinci dalam sebuah asosiasi atau koperasi. Padahal selama ini kelinci asal Kabupaten Bandung, katanya, sangat dihargai atas kualitasnya yang baik.
(RadarBandung/mld)