POJOKBANDUNG.com, PADALARANG – Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Asep Ismail meminta warga tidak bergejolak lantaran perbedaan waktu pelaksanaan ibadah puasa 1443 H.
Ia mengatakan, semuanya punya dasar dan metode yang sama-sama bisa dipertanggungjawabkan baik rukyat maupun hisab.
“Ketika terjadi perbedaan waktu pelaksanaan awal Ramadan di tengah ormas Islam, ini tidak menjadikan hal yang bergejolak negatif,” ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya telah mengimbau kepada ormas-ormas Islam untuk mematuhi hasil sidang isbat.
“Keterkaitan dengan pelaksanaan ada perbedaan waktu awal Ramadhan, saya sudah menyampaikan imbauan ke ormas-ormas Islam menunggu hasil rukyat hisab dan sidang isbat Kemenag Pusat,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua MUI KBB, M Ridwan mengatakan, pihaknya meminta seluruh warga tetap mengikuti arahan pemerintah pusat terkait pelaksanaan awal Ramadan.
“Kita tunggu saja arahan pemerintah pusat seperti apa kita ikuti saja,” imbuhnya.
Sementara itu, salah seorang warga Ngamprah, Yoyoh (39) mengatakan, pihaknya tidak terlalu mempermasalahkan waktu dimulainya bulan Ramadhan. Ia lebih memilih menunggu hasil sidang isbat.
“Biasanya kita menunggu pengumuman resmi saja dari pemerintah,” katanya.
(kro)