Cuaca Ekstrem Diprediksi Terjadi sampai April 2022, BPBD Bandung Barat Imbau Waspada Potensi Bencana

LONGSOR: Longsor yang terjadi di Kampung Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. FOTO: TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/RADAR BANDUNG

LONGSOR: Longsor yang terjadi di Kampung Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. FOTO: TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/RADAR BANDUNG

POJOKBANDUNG.com, NGAMPRAH – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem masih akan terjadi sampai akhir April 2022 mendatang. Imbauan waspada juga keluar terkait sejumlah potensi bencana berupa longsor, banjir, maupun angin kencang di wilayah Kabupaten Bandung Barat.

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Duddy Prabowo meminta warga untuk mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi tersebut.

“Kita pastinya masih mewaspadai cuaca ekstrem yang bisa berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi,” ucap Duddy.

Ia menambahkan, cuaca ekstrem tersebut diprakirakan masih terjadi sebelum masuk pada musim kemarau.

“Kita harus mewaspadai potensi bencana seperti banjir, banjir bandang, dan longsor itu masih mungkin terjadi sampai akhir April,” ujarnya.

Duddy menyebutkan, cuaca ekstrem ini tidak selalu berupa hujan deras. Selama kurun waktu tersebut, Kabupaten Bandung Barat (KBB) bakal dihadapkan dengan cuaca yang panas atau sebaliknya.

“Kadang panas, tiba-tiba hujan deras. Sifatnya lebih sporadis. Mungkin di Lembang hujan tetapi di wilayah selatan gak hujan. Seperti kemarin di Sarimukti hujan di sini kan gak hujan,” jelasnya.

Lebih jauh ia menjelaskan, cuaca ekstrem di wilayah KBB diprediksi bakal berakhir pada akhir April 2022 mendatang. Sementara, sambung dia, kondisi pancaroba akan dihadapi pada bulan Juni mendatang.

Kendati demikian, tambah dia, beberapa wilayah di Jawa Barat sudah mengalami musim pancaroba sejak minggu kedua bulan Maret ini.

“Cuaca ekstrem ini diprediksi berakhir pada akhir April. Bahkan di beberapa daerah sudah ada yang mulai beralih ke musim kemarau,” imbuhnya.

Ia menyebut, puncak musim kemarau di KBB diprediksi jatuh pada bulan Agustus-September. Namun, pihaknya pun sudah menyiapkan langkah-langkah penanganan untuk menghadapi bencana kekeringan pada musim kemarau mendatang.

“Untuk penanganan darurat kita siap droping air. Memang ada beberapa titik yang rawan kekeringan. Kita sudah waspadai titik-titik itu seperti di Padalarang, Ngamprah dan Cipatat,” pungkasnya.

(kro)

loading...

Feeds

DITAJENAD Lanjutkan Kerja Sama dengan JNE

POJOKBANDUNG.com – JNE lakukan penandatanganan kerja sama dengan Direktorat Ajudan Jenderal Angkatan Darat (DITAJENAD) sebagai perusahan logistik terpilih untuk membantu …