POJOKBANDUNG.com, NGAMPRAH – Angka kasus Covid-19 di Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengalami penurunan signifikan. Sempat menyentuh 3.000 kasus aktif, data pada Minggu 6 Maret 2022 menunjukkan kasus aktif menurun tinggal 2.808 orang.
Meski secara akumulatif kasus aktif Covid-19 KBB menurun. Data Dinas Kesehatan menunjukkan beberapa kenaikan. Mulai dari jumlah zona merah di setiap RT, tingkat keterisian ruang isolasi atau Bad Occupancy Rate (BOR), hingga jumlah warga meninggal karena terpapar virus korona.
“Kasus aktif trennya terus menurun. Data terakhir menunjukkan tinggal 2.808 kasus,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 KBB, Agus Ganjar Hidayat saat dihubungi, Senin 7 Maret 2022.
Total warga Bandung Barat yang meninggal karena Covid-19 secara akumulatif ada 284 orang. Angka ini meningkat setelah ada penambahan 3 kasus meninggal dunia, pada Minggu 6 Maret 2022. Jika diklasifikasi, jumlah warga yang meninggal yakni 30 orang tahun 2020, 236 orang tahun 2021, dan 18 orang di tahun 2022 atau dalam rentan Januari-Maret.
“Kasus meninggal dunia karena Covid-19 per hari kemarin bertambah 3 orang,” terang Agus.
Selain terjadi penambahan kasus meninggal dunia, perkembangan kasus Covid-19 di Bandung Barat menambah jumlah wilayah RT zona merah. Zona merah ada 18 RT, 115 zona orange, 1.642 RT zona kuning, dan sisanya sebanyak 7.262 zona hijau.
“Meski zona merah bertambah. Tapi kalau dilihat secara keseluruhan masih banyak zona hijaunya,” kata Agus.
Adapun tingkat keterisian ruang isolasi (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 mencapai 38,8 persen. Di RSUD Cililin, pemerintah menyediakan 35 bed, terisi 13 bed, kosong 22 bed. Di RSUD Lembang, ruang isolasi yang terisi sebanyak 10 bed dari total 34 bed, 24 masih kosong.
Di RSUD Cikalonngwetan, dari 34 bed baru terisi 10 bed. Sebanyak 24 bed masih kosong. Di RS Cahya Kawaluyaan, dari 34 ruang isolasi sebanyak 21 terisi dan 13 kosong.
Di rumah sakit Karisma Cimareme, dari 20 bed baru terisi 8 orang. Sedangkan di RSJ Provinsi Jawa Barat, dari 8 bed yang tersedia, sebanyak 2 bed terisi.
“Kita berharap masyarakat tetap waspada dan disiplin menjalankan protokol 5 M. Dari sisi pemerintah, kita fokus melakukan 3 T,” pungkasnya.
(kro)