Sektor Pendidikan Jadi Skala Prioritas di Jawa Barat

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum 
saat memaparkan rencana pengembanagn pendidikan dalam acara 
Penguatan Kepemimpinan Kepala SMA/SMK/SLB Negeri dan Swasta Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IX Provinsi Jabar di Aula SMK NU Kaplongan, Karangampel, Kabupaten Indramayu, Minggu (3/2/2019).

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum saat memaparkan rencana pengembanagn pendidikan dalam acara Penguatan Kepemimpinan Kepala SMA/SMK/SLB Negeri dan Swasta Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IX Provinsi Jabar di Aula SMK NU Kaplongan, Karangampel, Kabupaten Indramayu, Minggu (3/2/2019).

POJOKBBANDUNG.com, BANDUNG – Sektor pendidikan akan menjadi prioritas dalam pembangunan di Jawa Barat lima tahun ke depan, khususnya pendidikan di jenjang SMA/SMK.

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, hal ini penting untuk mengakselerasi visi dan misi Jabar sebagai provinsi Juara Lahir dan Batin.

“Pendidikan akan menjadi skala prioritas dalam menyukseskan Jawa Barat. Kenapa? Kalau pendidikan hebat otomatis ekonomi masyarakat akan meningkat, kesehatan masyarakat akan meningkat,” ucap Uu, kemarin.

Realisasikan Jabar Juara Lahir dan Batin, sambung Uu, membutuhkan sinergi dan kekompakan. Untuk itu, Mantan Bupati Tasikmalaya ini minta dukungan semua insan pendidikan yang ada di Jabar soal mendukung program-program pemerintah.

“Kami ingin membangun hubungan emosional dengan bapak/ibu (insan pendidikan), karena bapak/ibu adalah mitra bagi kami, sehingga progran kami bisa dibantu oleh bapak/ibu semua,” katanya.

Pada kesempatan itu, Uu berpesan agar para kepala sekolah dan guru mampu membuka cakrawala dan wawasan berpikir para siswa, serta mampu mengubah paradigma berpikir peserta didik tentang potensi dirinya. Dengan begitu para guru tidak hanya menekankan nilai angka dan ijazah dalam setiap proses pendidikan.

Hal itu penting, mengingat jumlah pengangguran terbuka di Jabar didominasi oleh lulusan SMA/SMK. Uu menekankan agar sekolah membuat program pendidikan kewirausahaan dan MoU dengan berbagai perusahaan yang bisa menyerap tenaga kerja lulusan SMA/SMK.

“Sekolah harus mengadakan MoU dengan perusahaan-perusahaan yang bisa menyerap lulusan SMA/SMK. Para kepala sekolah harus membuat program agar lulusannya tidak nganggur,” terangnya.

Selain itu, Uu meminta agar sekolah bisa membangun moral dan karakter peserta didik. Menurutnya, kunci sukses seorang siswa di sekolah jangan hanya dilihat dari nilai akademis, namun juga karakter dan moralnya.

“Berikan pesan moral dan muatan nilai keagamaan untuk membangun karakter para siswa. Dengan begitu akan bisa mengurangi dekadensi moral para siswa,” pungkasnya.

(arh/son)

loading...

Feeds