Sampah Sumbang PAD Rp 3 M

ilustrasi

ilustrasi

POJOKBANDUNG.id, PADALARANG – Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sampah yang ada di Kabupaten Bandung Barat (KBB) sampai  2015 mencapai Rp 3 miliar. Hal itu seiring dengan bertambahnya jumlah armada kebersihan baik dari pengadaan yang dilakukan Pemkab Bandung Barat maupun bantuan hibah dari Gubernur Jawa Barat.

Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Pemkab Bandung Barat, Apit Akhmad Hanifah menuturkan, kontribusi sampah terhadap PAD pada tahun ini mengalami kenaikan kurang lebih sebesar 20 persen dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 2,5 miliar.

“Sejak tahun 2011, PAD dari sampah selalu ada peningkatan. Asalnya itu hanya Rp 800 juta dengan 20 armada kebersihan,” tuturnya kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (12/10).

Kenaikan PAD dari sampah tersebut, lanjut dia, tidak lepas dari peran serta masyarakat KBB yang memberikan kontribusi berupa retribusi sampah yang sudah disesuaikan dengan  Peraturan Daerag (Perda) Nomor 12 Tahun 2011, tentang pengelolaan sampah dan retribusi pelayanan persampahan.

Selain itu didorong juga dengan kinerja para petugas kebersihan mulai dari tukang sapu, pengangkut sampah, sopir dan seluruh staf UPT Kebersihan. “Uang retribusi maksimal Rp 4 ribu. Tapi untuk tempat wisata, perhotelan dan komplek perumahan elit itu jelas  berbeda,” terangnya.

Dengan  armada kebersihan yang dimiliki saat ini dan pengembangan program pelayanan penarikan sampah, UPT Kebersihan menargetkan PAD setiap tahun terus mengalami kenaikan. Pasalnya, potensi untuk meningkatkan PAD dari sampah masih cukup tinggi. Dari 16 Kecamatan yang ada di KBB, pihaknya saat ini baru bisa melayani 10 kecamatan, itu pun hanya dibeberapa titik saja.

“Kalau personil dan aramadanya bisa bertambah lagi, potensi kenaikan PAD pun akan semakin besar,” ungkapnya.

Sementara ini, kata dia, saat ini UPT Kebersihan memiliki 63 unit armada kebersihan yang terdiri dari 38 unit truck Sampah, 1 unit truck sedot tinja, 3 unit APSL ( armada Penyisir Sampah Liar), 1 alat berat (wheel Loader), 20 unit  motor roda tiga pengangkut sampah dan 30 bak container sampah sebagai pendukung. “Jumlah itu sudah berikut bantuan dari Gubernur tahun ini,” ujarnya.

Adapun dengan armada yang saat ini dimiliki UPT Kebersihan, perharinya hanya mampu mengangkut volume sampah sebanyak 110-120 ton/hari se-kabupaten Bandung Barat.

“Kita hanya mampu kurang dari separuhnya. Karena untuk timbulan sampah di KBB diperkirakan diatas 300 ton/hari,” ungkapnya.

Dengan adanya tambahan armada baru tersebut, Apit berharap lembaga yang dipimpinnya bisa lebih mengembangkan pelayanan pengangkutan sampah yang ada di seluruh wilayah Kabupaten Bandung Barat. Pasalnya, dari jumlah armada, petugas dan sarana pendukung kebersihan yang dimiliki saat ini tidak mampu mengcover banyaknya sampah yang timbul di wilayah Kabupaten Bandung Barat.

“Harapannya bisa lebih mengembangkan wilayah pelayanan pengangkutan sampah yang tentu saja juga akan meningkatkan PAD,” harapnya.

Sementara itu, salah seorang warga Kayu Ambon Lembang, Raden Gunawan berharap dengan adanya tambahan armada dan pendukung kebersihan, bisa meningkatkan pelayanan pegangkutan sampah hingga ke pelosok daerah. Pasalnya, di kampungnya, terdapat banyak tumpukan sampah yang dibiarkan begitu saja.

“Padahal warga siap membayar retribusi kebersihan kepada petugas. Asalkan benar-benar diangkut dan dibuang ke TPA,” pungkasnya.

(radarbandung/bie)

Feeds