POJOKBANDUNG.COM, KABUPATEN BANDUNG – PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pengatur Beban Jawa Barat (PLN UP2B Jabar) berkomitmen mendukung lingkungan bersih dan hijau dengan menghadirkan Inwaste Station di Rancamanyar Regency Kabupaten Bandung, sebuah pusat edukasi pengelolaan sampah organik yang didirikan sebagai bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN UP2B Jabar tahun 2024.
Inwaste Station ini tidak hanya bertujuan sebagai sarana edukasi pengelolaan sampah tapi juga sebagai prasarana untuk mengumpulkan sampah organik agar dapat dikelola.
Dengan kehadiran Inwaste Station dapat menciptakan kebiasaan di masyarakat dalam memilah dan mendaur ulang sampah organik sehingga Indonesia bisa bebas dari polusi sampah.
Saung Inwaste Station, salah satu fasilitas yang ada berfungsi sebagai tempat untuk melakukan kegiatan edukasi/ sosialisasi.
Selain itu terdapat area pengomposan, kandang budidaya unggas, kolam budidaya ikan, kandang maggot BSF (Black Soldier Fly), dan area menanam. Mesin daur ulang kertas, mesin cangkang telur serta bibit ikan lele dan ayam juga diserahterimakan oleh PLN UP2B Jabar.
Inwaste Station memudahkan masyarakat belajar dan berpartisipasi dalam pengelolaan sampah. Dengan fasilitas ini, PLN berharap mampu mengurangi jumlah sampah organik yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) serta memaksimalkan pemanfaatan sampah sebagai sumber daya.
Baca Juga :Sambut HLN ke-79, Donasi Insan PLN Terangi 3.725 Keluarga Se-Indonesia
Akhmad Duli selaku Manager PLN UP2B Jawa Barat menyatakan bahwa sampah organik perlu menjadi perhatian khusus dan Inwaste Station hadir sebagai salah satu solusi untuk pengelolaan sampah organik yang lebih baik.
“Sampah organik memiliki kontribusi besar terhadap emisi gas rumah kaca, sehingga harus dikelola dengan baik. Sampah organik dapat menimbulkan pencemaran udara karena menghasilkan gas metana. Untuk itu kami berkolaborasi dengan Inwaste Indonesia menyediakan Inwaste Station sebagai sarana Edukasi dan Pengelolaan Sampah Organik,” ujar Akhmad Duli.
Lebih lanjut Duli menyatakan, dengan adanya sarana pengelolaan sampah organik yang berasal dari sisa makanan tidak terbuang sia-sia karena bisa diproses secara sederhana dan memberikan berbagai macam manfaat.
Baca Juga :Di CEO Forum 2024, Dirut PLN Ajak Selaraskan Langkah Wujudkan Mimpi Indonesia
Saat ini program pendampingan pengelolaan sampah juga dilakukan warga di RW 20 Perumahan Rancamanyar Regency 2. PLN juga berharap partisipasi aktif masyarakat dalam mengelola sampahnya semakin meningkat di masa depan.
Munawwar Furqan selaku General Manager PLN UIP2B Jawa, Madura, dan Bali, menyatakan bahwa Inwaste Station ini diharapkan bisa menjadi langkah awal dari perubahan yang lebih besar dalam kebiasaan masyarakat.
“Melalui edukasi ini, diharapkan kedepannya setiap rumah tangga dan sekitarnya bisa terbiasa mengolah sampah organik dengan baik. Jika langkah kecil ini dilakukan bersama-sama maka akan membawa dampak besar bagi lingkungan dan kesehatan,” ungkap Munawwar.
Tarlan sebagai perwakilan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang hadir pada kesempatan tersebut menyatakan bahwa inwaste station ini telah sejalan dengan program Desa Cangkuang Wetan, dan menjadi motivasi warga masyarakat desa dalam memilah dan memilih sampah.
Sejalan dengan pernyataan Tarlan, Irwanto Maulana, Ketua RW 20 Rancamanyar Regency juga menyatakan rasa terima kasihnya kepada PLN sudah memberikan trigger dan jalan untuk pengelolaan sampah yang kadang dianggap sepele. Irwanto berharap kedepannya program ini terus berlanjut dan dapat mengubah mindset masyarakat terkait pengelolaan sampah.
Utari Madani Jayyidah, CEO Inwaste Indonesia menyatakan edukasi terkait sampah terhadap masyarakat masih terbilang sulit dan kompleks. Banyak orang yang masih bingung dalam memilah dan memilih sampah.
Utari juga menjelaskan sampah organik akan bernilai jika dikelola dengan baik. Utari juga mengapresiasi langkah PLN mewujudkan misi besar pengelolaan sampah yang lebih baik di Bandung.
Semoga Inwaste Station yang dihadirkan PLN UP2B Jabar melalui Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan ini berdampak ke masyarakat dan dapat meng-influence generasi muda untuk memberikan multiplier effect. PLN mengajak masyarakat untuk memulai kebiasaan gaya hidup ramah lingkungan seperti memilah dan mengelola sampah secara konsisten dapat memberikan dampak yang signifikan bagi bumi kita. (**)