POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – ArtSociates kembali menggelar Bandung Contemporary Art Award (BaCAA) di Galeri Lawangwangi. Tahun ini, beberapa perubahan format diberlakukan untuk mempertegas misi perkembangan seni dan seniman kontemporer di Indonesia.
Diketahui, BaCAA pertama kali diselenggarakan pada tahun 2010. Keberadaannya menjadi salah satu platform penting dalam mendukung perkembangan seni rupa kontemporer Indonesia.
ArtSociates menjadikan BaCAA sebagai bentuk nyata komitmen menyediakan ruang bagi seniman berbakat untuk memberikan kontribusi nyata dalam lanskap seni nasional dan internasional.
“Di tahun kedelapan ini, kami terus mengukuhkan komitmen kami dalam mendukung perkembangan seni rupa di tanah air, namun dengan format yang diperbarui dan lebih selektif. Format baru BaCAA lebih Selektif dan berfokus pada rekomendasi para ahli,” ucap Andonowati, Director ArtSociates.
Pada BaCAA tahun ini, Artsociates memperkenalkan sistem close call. Sebelumnya mereka menggunakan sistem open call. Dalam sistem baru ini, 10 Board of Nominees, yang terdiri dari kurator, akademisi, kolektor, seniman, galeris, serta pakar art fair, diundang untuk mengajukan tiga nama seniman yang menurut mereka layak mendapatkan perhatian dalam lanskap seni kontemporer saat ini.
Sebanyak 23 seniman yang direkomendasikan oleh para board of nominee ini akan langsung memamerkan karya mereka di Galeri Lawangwangi, tanpa proses seleksi lebih lanjut.
“Kami percaya bahwa pendekatan ini memberikan kesempatan kepada seniman-seniman terpilih untuk tampil dalam sebuah platform yang tidak hanya mengedepankan karya, tetapi juga pengakuan dari jaringan profesional seni yang lebih luas,” terang dia.
Format baru lainnya, batas usia partisipasi seniman dari maksimal 40 tahun menjadi maksimal 45 tahun. Tujuannya, memberi ruang bagi lebih banyak seniman dengan jenjang umur yang lebih beragam.
Karya-karya yang dipamerkan akan dinilai oleh 5 juri, yang terdiri dari profesional curators, art fairs, jurnalist, akademisi, seniman dan galeris baik dari Indonesia maupun internasional.
Sejumlah seniman diumumkan pemenang BaCAA pada Sabtu (19/10) malam. Selain uang tunai, sejumlah pemenang mendapatkan kontrak eksklusif 10 bulan dengan ArtSociates untuk membuat pameran tunggal.
Daftar penerima penghargaan BaCAA adalah Studio Pancaroba untuk hadiah Rp 100.000.000 tunai, Aurora Arazzi untuk hadiah production cost Solo Exhibition sebesar Rp 100.000.000, dan Galih Adika Paripurna yang mendapatkan Residency ke La Rochelle, Prancis. Kategori Honorary Mention didapatkan oleh Dzikra Afifah dan Henryette Louise. Keduanya akan mendapat production cost masing masing sebesar Rp 50.000.000 untuk duo exhibition.
“Kami optimistis bahwa BaCAA tetap berdiri sebagai ajang penting yang mendukung dan merayakan karya-karya seniman kontemporer Indonesia, sekaligus menegaskan komitmen kami dalam mendorong praktik seni rupa di Indonesia yang terus berkembang,” pungkas Andonowati.