POJOKBANDUNG.COM, JAKARTA – Vaksin untuk kelompok berisiko cacar monyet (Mpox) sudah tersedia di puskesmas.
Memang belum semua, baru puskesmas yang melayani pasien dengan HIV/AIDS (ODHA) saja yang bisa memberikan vaksin cacar monyet.
Meski begitu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyiapkan 12 laboratorium pendukung vaksin cacar monyet.
Baca Juga :Lolos 8 Besar GIC 2024, SSB POR UNI KU 10 Berjuang Pertahankan Gelar
Kemenkes menyediakan 4.450 dosis vaksin untuk 2.225 orang berisiko Mpox.
Plt Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kemarin Jumat 23 Agustus 2024 menyatakan bahwa vaksin Mpox sudah tersedia di puskesmas.
’’Terutama untuk kelompok yang berisiko terpapar,’’ katanya.
Nadia menyatakan, salah satu kelompok berisiko adalah pria yang menyukai sesama jenis.
Dari laman infeksiemerging.kemkes.id dijelaskan bahwa yang paling berisiko terkena Mpox adalah mereka yang tinggal atau memiliki kontak erat dengan penderita Mpox.
Bayi baru lahir, anak-anak, dan orang dengan gangguan kekebalan tubuh berisiko mengalami gejala serius hingga kematian.
Baca Juga :Luar Biasa, Bank Bjb Raih Empat Penghargaan dalam Ajang Indonesia Marketing Festival 2024
Salah satu kemungkinan yang dapat meringankan adalah yang pernah mendapatkan vaksin cacar. Sayang, pemberian vaksin tersebut dihentikan pada 1980.
Pemerintah telah mengeluarkan pedoman untuk penanganan Mpox pada 2023.
Vaksinasi Mpox memang untuk mereka yang berisiko tinggi. Vaksin itu juga diberikan gratis oleh negara.
Vaksinasi secara terarah itu sudah direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Bahkan, tempat vaksinasi disarankan di wilayah yang terdapat kasus.
Kasus Mpox kembali dibicarakan di tanah air setelah WHO mengeluarkan status keadaan darurat kesehatan masyarakat pada 14 Agustus lalu.
Kemenkes mengumumkan temuan 88 kasus Mpox. Tinggal satu orang yang masih menjalani pemeriksaan. (lyn/c18/bay/jawa pos)