POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Bakal Calon Wali Kota (Bacawalkot) Kota Bandung Arfi Rafnialdi meminta agar kelompok rentan dapat perhatian lebih dari pemerintah khususnya dalam penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024.
Hal itu disampaikan Kang Arfi usai menghadiri diskusi Forum Politisi Muda Jawa Barat yang membawa tema “Pilkada Untuk Kaum Rentan” di Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Bandung, Jumat (19/8/2024)
“Ini acara bagus dan temanya bukan tema umum. Memberi perhatian bagi para warga pemilih rentan dan ternyata ada 17 kategori yang masuk ke dalam kelompok rentan,” kata Kang Arfi.
Pada prinsipnya, ucap Kang Arfi, pemerintah perlu memberikan kesetaraan kesempatan bagi seluruh warga. Saat ini penyelenggara pemilu juga diharapkan bisa memberi kesempatan seluas-luasnya. Kelompok rentan ini meliputi, kelompok disabilitas, masyarakat adat, narapidana, hingga pasien yang ada di rumah sakit.
“Tadi mantan Ketua KPU hadir, bahwa saat ini sedang proses pendataan. Memang tidak mudah dalam mendata ini karena bisa jadi ada keluarga yang misalnya tidak mau menceritakan ada keluarganya yang difabel. Tapi tentu prinsipnya sebisa mungkin melibatkan seluruh warga yang punya hak. Jangan sampai yang punya hak terabaikan,” ucap politisi Partai Golkar ini.
Aspirasi tentang kesetaraan sebagai pemilih dalam proses Pilkada sempat Kang Arfi tangkap dari komunitas Bumi Difabel Istimewa beberapa waktu lalu.
“Jadi Bumi Difabel Istimewa ini kelompok orangtua yang memilik anak istimewa seperti tuna rungu, netra, grahita. Mereka tentu memperjuangkan bagi anaknya, kesempatan pendidikan, mengakses kesehatan, bekerja dan menyalurkan hak suaranya karena mereka ingin anaknya mandiri,” paparnya.
Tidak hanya dalam konteks Pemilu, menurut Kang Arfi pelibatan kaum rentan perlu mendapat perhatian dalam program pemerintah. Sebab, kata dia, pemerintah wajib menciptakan kota yang inklusif.
“Jadi silaturahim dengan kelompok isitimewa ini membuat para calon pemimpin lebih empatik. Sebelum jadi rencana kerja, idenya itu kita bahasa bersama. Karena tiap kelompok masyarakat beda-beda cara pandangnya. Jadi baik dalam penyusunan program kerja maupun regulasi di dewan kolaborasi pada tataran ide itu jadi penting karena itu yang membuat kota ini hebat ke depan,” tuturnya.
Karena itu, Kang Arfi sering mengatakan bahwa Kota Bandung harus bisa dicintai dan mencintai warganya dalam segala aspek.
“Jadi cinta ini soal rasa. Kita ingin pastikan bahwa warga merasa ada perhatian dari pemerintah dan ada kesempatan yang dibuka tidak hanya bagi warga normal tapi yang punta keistimewaan,” ungkapnya.
“Sehingga saya meyakini kalau program itu datang dari hati, baik dari eksekutif dan penyusun regulasinya maka akan terasa oleh warganya. Jadi jangan cuma enak buat orang yang kuat, tapi orang yang lemah juga harus merasakan nyamannya di kota ini,” jelasnya.(**)