Tak Tinggal Diam, Disdik KBB Upayakan Segera Relokasi SDN 1 Babakan Talang

SDN 1 Babakan Talang

SDN 1 Babakan Talang

POJOKBANDUNG.com, RONGGA – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat (KBB) berupaya maksimal menyediakan tempat relokasi bagi SDN 1 Babakan Talang, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat.

Pasalnya, pasca diterjang bencana pergerakan tanah di kawasan tersebut mengakibatkan seluruh ruang kelas SDN 1 Babakan Talang mengalami rusak berat.

Seperti diketahui, pada hari pertama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun pelajaran baru 2024/2025 puluhan siswa menjalani kegiatan ini di lapangan terbuka.

Kepala Bidang SD pada Dinas Pendidikan (Disdik) KBB, Wawan Hernawan menjelaskan, sejak bangunan SDN 1 Babakan Talang rusak akibat bencana alam pergerakan tanah pada 19 Februari 2024 lalu aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) dipindahkan.

“Agar pendidikan para siswa tak terputus, makanya kami gabungkan untuk sementara KBM di SDN 2 Babakan Talang. Memang KBM-nya jadi siang hari, karena paginya digunakan oleh Babakan Talang 2,” katanya.

Ia menambahkan, untuk saat ini pihaknya terus berupaya mencari lokasi relokasi yang representatif yang aman dan nyaman serta terhindar dari bencana serupa yang terjadi di kemudian hari. Oleh karena itu, pihaknya masih menunggu hasil kajian dari geologi.

“Pada dasarnya kami pun ingin cepat kembali membangun, tapi tentunya harus di daerah yang aman. Jangan sampai mendirikan sekolah di zona rawan bencana,” katanya.

“Makanya perlu kehati-hatian, tidak boleh gegabah. Sehingga mencegah kerusakan bangunan dan tentunya mencegah jatuhnya korban jiwa,” sambungnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, Disdik KBB juga masih menunggu bantuan anggaran untuk pembangunan sekolah baru dari pemerintah pusat. Pasalnya, untuk membangun gedung baru sekolah dibutuhkan anggaran yang besar.

“Bisa saja ke depan SDN 1 dan 2 Babakan Talang di merger. Tentunya bangunannya tidak seperti sekarang, tapi dinaikkan menjadi dua lantai dan lahannya diperluas,” katanya.

“Jadi sebenarnya ada beberapa pilihan, sekarang kami hanya meminta kepada para orangtua siswa untuk bersabar. Karena sekarang semuanya sedang berproses,” katanya.

Sementara itu, terkait pelaksanaan MPLS di lapangan terbuka, ia mengatakan, hak tersebut merupakan inisiatif dan kesepakatan orang tua siswa.

“Sebenarnya MPLS di lapangan itu bukan kebijakan sekolah, tapi merupakan inisiatif dan kesepakatan orangtua siswa. Jadi tidak boleh dilaksanakan lagi di lapangan terbuka,” katanya.

Ia menegaskan, MPLS untuk siswa baru juga dilakukan pada siang hari dalam ruangan kelas. Namun para orangtua siswa berinisiatif untuk menggelar di Lapangan Cigombong pada pagi hari.

“Sebenarnya MPLS itu harusnya di dalam kelas, bukan di lapangan seperti pagi tadi. Maka dari itu, besok harus di dalam kelas tidak boleh lagi di lapangan. Sesuai jadwal MPLS itu dilaksakan tiga hari sampai Rabu lusa. Untuk sisa dua hari harus di dalam kelas,” tandasnya. (kro),

loading...

Feeds

Bank Bjb dan MNC Finance Kerja Sama Joint Financing

POJOKBANDUNG.COM, KOTA BANDUNG – Pertumbuhan permintaan kendaraan bermotor di Indonesia terus mengalami peningkatan, seiring dengan semakin tingginya kebutuhan mobilitas masyarakat, …