POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Sebuah foto yang menunjukkan lima tokoh muda Nahdliyin bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog, beredar dan menuai kontroversi. Dalam foto tersebut, Isaac Herzog terlihat duduk mengenakan stelan jas warna biru gelap, sementara kelima tokoh Nahdliyin berdiri di belakangnya, beberapa di antaranya mengenakan batik dan jas. Dilansir dari akun Instagram @fakta.indo, Selasa (16/7/2024).
Ketua PBNU Bidang Hukum dan Media, Savic Ali, mengungkapkan penyesalannya atas pertemuan yang terjadi pekan lalu tersebut. Pertemuan ini berlangsung di tengah serangan Israel ke Gaza yang telah menewaskan lebih dari 38 ribu orang. “PBNU tidak pernah memberi mandat dan juga tidak ada konsultasi dari mereka yang berkunjung ke sana,” kata Savic Ali.
Savic Ali menegaskan bahwa pertemuan ini tidak mencerminkan sikap resmi PBNU. “Kami sangat menyesalkan tindakan ini, apalagi dilakukan di tengah situasi yang sangat sensitif,” tambahnya. Dia juga menyatakan bahwa PBNU akan segera melakukan investigasi internal terkait pertemuan ini.
Menanggapi pertemuan ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga menyesalkan tindakan lima tokoh Nahdliyin tersebut. Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, menyatakan bahwa tindakan ini merupakan pelanggaran konstitusi. “Jangan abaikan konstitusi. Mereka melanggar konstitusi. Menteri luar negeri RI saja tidak pernah melakukan seperti itu,” tutur Sudarnoto.
Sudarnoto menambahkan bahwa tindakan tersebut dapat merusak hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara lain, terutama negara-negara yang mendukung perjuangan Palestina.
Reaksi keras juga datang dari berbagai elemen masyarakat yang mengecam pertemuan ini. Banyak yang menilai bahwa tindakan tersebut sangat sensitif mengingat situasi yang sedang terjadi di Gaza.
Para tokoh Nahdliyin yang terlibat dalam pertemuan tersebut belum memberikan pernyataan resmi terkait alasan dan tujuan mereka bertemu dengan Presiden Israel. Hingga kini, identitas mereka masih belum diungkapkan secara lengkap.
PBNU dan MUI berharap kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang dan meminta semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam mengambil tindakan yang dapat berdampak luas.
Dengan adanya kontroversi ini, PBNU dan MUI akan terus memantau perkembangan situasi dan melakukan langkah-langkah yang dianggap perlu untuk menjaga integritas dan konsistensi sikap organisasi terhadap isu Palestina.
(Bim)