POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Bakala Calon Wali Kota (Bacawalkot) Bandung Arfi Rafnialdi menghadiri Bimbimbang Teknis Pemaparan Visi Misi Bacalkot di Hotel Grand Asrilia, Kota Bandung, Sabtu (13/7/2024).
Dalam pemaparannya, Kang Arfi menyampaikan ada dua poin yang menjadi dasar ia ingin mengabdi kepada warga Bandung. Yakni, ingin menciptakan kota yang nyaman, fungsional (liveable) dan dicintai (loveable).
“Ada dua hal yang ingin menjadi semangat membangun kota. Pertama Bandung harus jadi kota yang liveable atau fungsional baik itu transportasi, persampahan, infrastruktur, pelayanan publik. Kedua, Bandung harus jadi kota yang loveable atau dicintai warganya, jadi ada jiwanya yang bikin orang ingin datang lagi ke Bandung,” papar Kang Arfi.
Kang Arfi tak menampik jika Kota Bandung saat ini tengah menghadapi banyak masalah. Seperti, kemacetan, pengelolaan sampah, pengangguran hingga kasus korupsi.
“Namun, Bandung juga punya potensi. Populasi anak muda yang mendominasi, episentrum ekonomi kreatif, dan Bandung sebagai pusat pendidikan. Potensi ini bisa menjadi modal untuk menciptakan Bandung yang nyaman, fungsional dan dicintai,” tuturnya.
Kang Arfi pun mengapresiasi jajaran Partai Demokrat yang telah memberikan kesempatan untuk menjadi salah satu Bacawalkot.
“Alhamdulillah hari ini kesempatan DPC Demokrat untuk mengumpulkan kader sehingga bisa bersilaturahmi. Tentu kehadiran saya atas kepercayaan Partai Demokrat, kita syukuri,” ujarnya.
“Nah tantangan kita selanjutnya mendapat kepercayaan dari warga dalam Pilwalkot. Konsolidasi ini bagus supaya kita punya gerak yang solid untuk meraih kepercayaan warga,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Ketua DPC Partai Demokrat Aan Andi Purnama menuturkan, keputusan Bacawalkot yang akan diusung resmi akan diumumkan pada awal Agustus mendatang. Saat ini, lanjut Andi, internal Partai Demokrat akan melakukan survei internal.
“Tahapan kita, menjaring Bacawalkot, selanjutnya kita arahkan Bacawalkot bersosialisasi dan komunikasi dengan calon pasangan lain sebagai pasangan dan parpol lain. Nah tugas kita juga sama menjalin komunikasi dengan parpol baik formal maupun informal. Hasilnya paling telat awal Agustus sudah ada calon. Karena itu kewenangan DPP. Dan kita serahkan sudah dalam bentuk pasangan,” paparnya.
Aan menegaskan, Partai Demokrat tak ingin asal dalam menentukan Bacawalkot Bandung. Sebab, kata dia, Kota Bandung punya segudang masalah yang mesti dibenahi.
“Untuk menjadikan pemimpin kota Bandung tidak bisa asal. Harus dituntut mengusung figur berbekal konsep yang bisa menyelesaikan masalah Kota Bandung sekarang. Sehingga jadi, figur tersebut terasa manfaatnya untuk masyarakat dan bisa memajukan Kota Bandung. Pertama, masalah kemacetan, banjir, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pengangguran, banyak hal yang harus disiapkan,” jelasnya. (**)