Meski Angka Masyarakat Miskin di Jabar Turun tapi Tantangan Ekonomi Tetap Ada


TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/POJOKBANDUNG

TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/POJOKBANDUNG

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menyampaikan bahwa jumlah penduduk miskin di Jawa Barat pada tahun 2024 mengalami penurunan. Berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 3,85 juta orang atau 7,46 persen dari total populasi.

“Kami melihat adanya penurunan jumlah penduduk miskin di Jawa Barat. Ini adalah perkembangan positif yang harus diapresiasi,” kata Bey.

Ia menambahkan bahwa penurunan tersebut tidak terlepas dari berbagai upaya pemerintah provinsi dalam mengatasi masalah kemiskinan.

Namun, dia menekankan bahwa tantangan ekonomi masih ada, terutama yang berkaitan dengan kondisi global dan cuaca.

“Selain kondisi global yang sulit diprediksi, kami juga harus waspada terhadap musim kering yang diperkirakan akan terjadi. Harga beras, cabai, dan beberapa komoditas lainnya yang berpengaruh terhadap inflasi harus kami waspadai, terutama kentang,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala BPS Jawa Barat, Marsudijono, mengungkapkan bahwa jumlah penduduk miskin di Jabar mengalami penurunan sekitar 0,16 persen atau 39,93 ribu orang dibandingkan dengan Maret tahun lalu.

“Tingkat kemiskinan di Jawa Barat pada Maret 2024 menunjukkan perbaikan dibandingkan Maret 2023. Namun, jarak pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan semakin dalam dan ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin semakin meningkat,” ungkap Marsudijono.

Dirinya pun menekankan perlunya kewaspadaan terhadap situasi ekonomi global yang bisa mempengaruhi ekonomi lokal. “Situasi global memang sulit diprediksi. Namun, jika cuaca bisa lebih diperkirakan, produksi gabah dapat dijaga agar tetap stabil,” tambahnya.

Menurut data BPS Jawa Barat, jumlah penduduk miskin di provinsi ini pada Maret 2024 adalah 3,85 juta orang, atau 7,46 persen dari total populasi. Data ini menunjukkan adanya penurunan dibandingkan dengan Maret 2023, di mana terjadi penurunan sekitar 0,16 persen atau 39,93 ribu orang. (rup)

loading...

Feeds