POJOKBANDUNG.com, – Menurut laporan World Population Review 2022, rata-rata tingkat kecerdasan (IQ) Indonesia berada pada urutan 130 dari sekitar 199 negara di dunia. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, menyoroti dampak stunting yang mempengaruhi pertumbuhan otak dan kemampuan intelektual masyarakat. Dilansir dari berbagai sumber media, Kamis (4/7/2024).
Hasto Wardoyo menjelaskan bahwa stunting, yang disebabkan oleh gizi buruk atau kondisi kesehatan yang tidak optimal pada anak-anak, berkontribusi terhadap defisit pertumbuhan otak. Hal ini menyebabkan kemampuan intelektual tidak mencapai optimalitasnya. Meskipun demikian, Hasto menegaskan bahwa meski rata-rata IQ Indonesia berada di angka 78 dengan peringkat 130 global, tidak ada alasan untuk merasa minder.
Menurut Hasto, saat ini evaluasi kualitas sumber daya manusia (SDM) tidak hanya mengandalkan human development index, tetapi juga human capital index. Namun, peringkat human capital index Indonesia masih tergolong rendah, dengan kemampuan intelektual dalam kategori high skill juga menunjukkan prestasi yang masih rendah.
BKKBN terus menggenjot upaya pencegahan dan penanganan stunting sebagai langkah strategis untuk meningkatkan tingkat IQ di Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat membantu negara mengejar ketertinggalan dalam indeks kemampuan intelektual global.
Hasto juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mencapai tujuan ini, termasuk melibatkan semua pihak terkait dalam program-program yang mendukung gizi sehat dan kesehatan anak. Ini merupakan bagian dari upaya lebih besar untuk memperbaiki kualitas SDM Indonesia secara menyeluruh.
Sebagai penutup, Hasto Wardoyo mengajak semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, untuk bersama-sama berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan anak-anak Indonesia. Dengan langkah ini, diharapkan Indonesia dapat mengoptimalkan potensi intelektual generasi mendatang untuk meraih prestasi lebih baik di tingkat global. (bim)
