Fakta Baru Kasus Persekusi di Pati: Korban Ternyata Sudah Melapor Kehilangan Mobil

Tangkapan layar: Warga Sukolilo, Pati saat terekam membantai tiga pengusaha rental mobil yang tak bersalah. (Jawa Pos)

Tangkapan layar: Warga Sukolilo, Pati saat terekam membantai tiga pengusaha rental mobil yang tak bersalah. (Jawa Pos)

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Informasi baru terungkap dalam kasus persekusi terhadap Burhan, bos rental mobil di Pati, Jawa Tengah. Ternyata, Burhan telah melaporkan kehilangan mobilnya ke Polres Jakarta Timur jauh sebelum insiden tragis yang menimpanya terjadi. Dilansir dari akun Instagram @fakta.indo.


“Laporan yang dibuat oleh Burhan dilakukan pada 21 Februari 2024. Saksi yang diperiksa dua orang, yakni korban dan salah satu karyawannya,” ujar Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, dalam keterangannya pada Kamis (13/6/2024).

Menurut Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Armunanto Hutahaean, pihak kepolisian sudah menyampaikan kepada Burhan untuk terus memberikan informasi terbaru terkait keberadaan mobil tersebut. “Pada saat pemeriksaan, penyidik kita sudah ngomong, ‘nanti kalau ada info-info kabari kita ya’, seperti itu. Kan harus ada kerja sama juga antara kami dan beliau. Namun, tiba-tiba kok begitu,” ungkap Armunanto.

Karena merasa tidak mendapatkan kejelasan mengenai keberadaan mobilnya, Burhan akhirnya memutuskan untuk bertindak sendiri. Bersama tiga temannya, Burhan berangkat dari Jakarta ke Pati, Jawa Tengah, untuk mencari mobilnya yang terlacak di sana. Sayangnya, saat tiba di lokasi, mereka diteriaki maling oleh warga sekitar.

Nasib tragis menimpa Burhan dan rekannya. Mereka menjadi korban amukan massa hingga Burhan kehilangan nyawanya. “Hingga Sabtu (15/6), jumlah tersangka dalam kasus ini telah bertambah menjadi 10 orang. Kami meminta pelaku lainnya untuk segera menyerahkan diri,” kata Kombes Nicolas.

Peristiwa ini memicu keprihatinan mendalam dan menyulut diskusi mengenai pentingnya penanganan yang lebih efektif dan responsif dari pihak berwenang terhadap laporan kehilangan dan kejahatan serupa. Keterlambatan dalam respons dapat berujung pada tindakan nekat dari korban yang akhirnya berakibat fatal.

Kasus ini juga menyoroti masalah persekusi yang masih sering terjadi di masyarakat. Amuk massa yang berujung pada kekerasan dan hilangnya nyawa harus segera ditangani dengan tegas oleh aparat hukum.

Polisi terus melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap fakta-fakta lain yang mungkin belum terungkap dalam kasus ini. Keluarga korban berharap agar keadilan bisa ditegakkan dan pelaku yang bertanggung jawab atas kematian Burhan bisa segera ditangkap dan diadili.

Dengan bertambahnya jumlah tersangka, diharapkan penyelesaian kasus ini dapat memberikan efek jera bagi pelaku persekusi dan memperingatkan masyarakat untuk tidak main hakim sendiri. Kasus ini menjadi pembelajaran penting bagi aparat penegak hukum untuk lebih cepat dan tanggap dalam menangani setiap laporan kejahatan agar tidak terulang peristiwa serupa di masa mendatang.
(bim)

Loading...

loading...

Feeds