POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan program pembagian rice cooker gratis akan dilanjutkan pada tahun 2024 dengan anggaran sebesar Rp85 miliar, meskipun sebelumnya program ini sempat dihentikan karena tidak mencapai target. Dilansir dari akun Instagram @terang_media, Rabu (5/6/2024).
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan melanjutkan program bagi-bagi rice cooker gratis pada tahun 2024. Program ini sebelumnya sempat dihentikan karena tidak berhasil mencapai target distribusi 500 ribu rice cooker. Namun, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Parada Hutajulu menegaskan bahwa program tersebut akan kembali dilaksanakan dengan anggaran sebesar Rp85 miliar.
“Lanjut (program rice cooker gratis). Lagi dianggarkan ya AML untuk tahun (2024) ini,” kata Jisman. Program pembagian alat masak berbasis listrik (AML) ini bertujuan untuk mendorong penggunaan energi listrik yang lebih efisien dan ramah lingkungan di masyarakat.
Sementara itu, pemerintah telah menaikkan harga beras eceran sejak 1 Juni 2024, baik di pasar tradisional maupun retail modern. Kenaikan harga beras ini merupakan bagian dari perpanjangan relaksasi harga eceran tertinggi (HET) yang diatur dalam Surat Kepala Badan Pangan Nasional kepada stakeholder perberasan Nomor 160/TS.02.02/K/5/2024 tertanggal 31 Mei 2024.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjelaskan bahwa kenaikan HET ini berlaku untuk beras medium dan premium. Menurutnya, langkah ini diambil untuk mengatasi fluktuasi harga komoditas global serta perubahan iklim yang mempengaruhi produksi pangan nasional.
Arief Prasetyo Adi menambahkan bahwa kenaikan HET beras diperlukan untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras di pasaran. “Pemerintah harus memastikan bahwa harga beras tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat, sementara juga memberikan insentif bagi petani untuk terus memproduksi beras,” ujarnya.
Dengan adanya program rice cooker gratis dan penyesuaian harga beras, pemerintah berharap dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus mendorong penggunaan energi listrik yang lebih efisien. Kedua langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi tantangan ekonomi dan iklim yang dihadapi saat ini.
Meskipun program rice cooker gratis sempat mengalami kendala, Jisman Parada Hutajulu optimis bahwa dengan anggaran yang telah disiapkan, target distribusi dapat tercapai di tahun 2024. “Kami terus berupaya untuk meningkatkan efektivitas program ini agar lebih banyak masyarakat yang bisa merasakan manfaatnya,” tambah Jisman.
Dengan langkah-langkah tersebut, pemerintah berkomitmen untuk terus memperbaiki kebijakan yang berpihak pada rakyat, memastikan ketersediaan pangan, dan mempromosikan penggunaan energi yang lebih bersih dan efisien.\
(Bim)