Sepanjang 2024 Kasus DBD di KBB Capai 2092 Kasus, di Bulan Mei DBD Melandai

Ilustrasi

Ilustrasi

POJOKBANDUNG.com, NGAMPRAH – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bandung Barat hingga Mei 2024 mencapai 2092 kasus dan 14 orang diantaranya meninggal dunia.

Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat menyebut, kasus DBD di wilayahnya pada tahun 2024 ini mengalami peningkatan signifikan jika dibandingkan tahun 2023 yakni 1322 kasus.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes KBB, Nurul Rasyihan menjelaskan, kasus DBD hingga Mei 2024 ini memang mengalami kenaikan yang signifikan jika dibandingkan tahun 2023 lalu.

“Hingga Mei 2024, kasus DBD di Kabupaten Bandung Barat mencapai 2092 kasus dan pada tahun 2023 per bulan Mei sebanyak 1322 kasus. Sementara itu jumlah meninggal dunia per Mei 2024 sebanyak 14 orang sedangkan 2023 sebanyak 6 orang,” katanya, saat dihubungi, Kamis (30/5/2024).

Ia menambahkan, pada Januari 2024 kasus DBD sebanyak 501 orang dan 2 orang diantaranya meninggal dunia. Sementara itu di bulan Februari 529 kasus dan 6 orang diantaranya meninggal dunia.

“Di bulan Maret 2024 DBD di KBB sebanyak 503 kasus dan 3 orang diantaranya meninggal dunia, April 479 kasus dengan 2 orang diantaranya meninggal dunia. Sementara itu di bulan Mei sebanyak 80 kasus dengan 1 orang diantaranya meninggal dunia,” jelasnya.

“Sementara itu, untuk kasus DBD di bulan Januari 2023 berjumlah 75 kasus, februari 48 kasus, maret 59 kasuskasus, april 47 kasus dan bulan Mei 73 kasus dengan total 6 orang diantaranya meninggal dunia,” imbuhnya.

Dari enam 16 kecamatan yang ada, kata Nurul, tiga kecamatan diantaranya merupakan wilayah yang paling tinggi kasus DBD di Kabupaten Bandung Barat.

“Berdasarkan kecamatan terbanyak, Cililin menjadi wilayah yang terbanyak kasus DBD yakni 369 kasus, kemudian Kecamatan Lembang 322 kasus dan kecamatan Cipongkor 157 kasus,” katanya.

Lebih jauh dari itu, berdasarkan jenis kelamin korban meninggal dunia didominasi oleh perempuan yakni sebanyak 8 orang dan 6 orang berjenis kelamin laki-laki.

“Berdasarkan gol umur di bawah 1 tahun dengan 23 kasus dan meninggal dunia 1 orang, usia 1 sampai 4 tahun 145 kasus dengan meninggal dunia sebanyak 1 orang,” katanya.

“Untuk umur 5 sampai 14 tahun sebanyak 536 kasus sebanyak 9 orang meninggal dunia, 15 sampai 44 tahun sebanyak 1032 kasus dengan meninggal 3 orang selanjutnya usia 44 tahun ke atas sebanyak 356 kasus,” katanya.

Ia menegaskan, di bulan mei 2024 kasus DBD jauh lebih melandai jika dibandingkan empat bulan sebelumnya yakni berjumlah 80 kasus.

“Kita terus melakukan promosi kesehatan dengan Edukasi Pemberantasan Sarang Nyamuk baik dirumah, di sekolah dan tempat-tempat umum,” katanya.

“Kita juga menggalakan gerakan juru pemantau jentik di sekolah dan pemberantasan sarang nyamuk di sekolahsekolah dan Fogging tetap dilakukan sesuai kebutuhan berdasar standar pelaksanaan fogging yang berlaku,” tandasnya. (kro)

loading...

Feeds

DITAJENAD Lanjutkan Kerja Sama dengan JNE

POJOKBANDUNG.com – JNE lakukan penandatanganan kerja sama dengan Direktorat Ajudan Jenderal Angkatan Darat (DITAJENAD) sebagai perusahan logistik terpilih untuk membantu …