POJOKBANDUNG.com, NAGREG – Menurunnya jumlah pemudik yang melintas di jalur Nagreg Kabupaten Bandung, mengakibatkan puluhan pedagang oleh-oleh peuyeum Nagreg mengalami kerugian.
Salah satunya dialami pemilik warung oleh oleh Nagreg, Riyanti (36) menurutnya, pada mudik lebaran 1445 Hijriah jumlah pemudik yang singgah membeli dagangannya turun 50% dari tahun sebelumnya.
“Tahun ini terlihat pemudik semakin sedikit sehingga dalam seminggu arus mudik, kita hanya mendapatkan satu juta rupiah saja,” ungkap dia.
Dibandingkan pada arus mudik sebelumnya, ujar dia, keuntungan yang didapat bisa mencapai dua juta rupiah.
“Biasanya pemudik membeli peuyeum untuk oleh oleh, namun sekarang sepi. Bahkan bisa dikatakan sedikit merugi,” ujarnya.
Kerugian tersebut terjadi, ujar dia, karena pihaknya sudah berhutang modal kepada produsen Peuyeum.
“Karena merasa ada arus mudik jadi kita stok Peuyeum sampai 30 KG. Karena pede biasanya pas arus mudik bisa habis terjual, namun kenyataannya tidak terjadi. Akhirnya kami merugi,” ujar dia.
Pihaknya mengaku, kejadian serupa juga dialami pedagang oleh-oleh lainnya di sekitar lingkar Nagreg.
“Semua pedagang alami kerugian, namun hal ini merupakan bagian dari bisnis jadi dinikmati saja,” ungkapnya.
Sementara itu, sebelumnya Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung mencatat jumlah pemudik yang melintas Nagreg tahun ini memang mengalami penurunan 17 %. (kus)