Kapal dari Merak Hanya Turunkan Penumpang di Bakauheni, Tak Ada Tiket Tambahan, Polda Banten Minta Pemudik tanpa Tiket Tak Memaksakan Diri Berangkat ke Merak

POJOKBANDUNG.COM, JAKARTA – Antrean kendaraan menuju Pelabuhan Merak, Banten mendapat atensi dari pemerintah.

Kapal dari Merak Hanya Turunkan Penumpang di Bakauheni, Tak Ada Tiket Tambahan, Polda Banten Minta Pemudik Tanpa Tiket Tak Memaksakan Diri Berangkat ke Merak

Ilustrasi kendaraan pemudik tujuan Sumatera antre memasuki kapal di Pelabuhan Merak, Banten. SALMAN TOYIBI/JAWA POS

Minggu (7/4/2024) Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy bersama Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengevaluasi pelayanan pemudik di pelabuhan tersebut.

Baca Juga : Volume Kendaraan Meningkat di Simpang Padalarang, Dishub KBB Sebut Masih Didominasi Roda Dua

Untuk mengurai antrean dan mengurangi kepadatan kendaraan, pemerintah memutuskan mengambil beberapa langkah tegas.

Muhadjir menyampaikan bahwa kapal dari Merak hanya menurunkan penumpang di Bakauheni tanpa mengangkut penumpang di pelabuhan tersebut.

Keputusan itu diambil oleh seluruh stakeholder terkait. ”Nanti kapal dari Merak ke Bakauheni itu hanya nge-drop penumpang semuanya dan langsung kembali ke Merak untuk angkut penumpang. Tidak ada lagi skema 7-3 atau 4-3,” terang dia. Itu dilakukan demi memfasilitasi penumpang yang hendak menyeberang dari Jawa menuju Sumatera.

Baca Juga : Jadi Agenda Rutin, Majelis Taklim Daarul Ilmi, Komplek Cibaduyut Permai Jalan Sewu No 5 Kota Bandung Salurkan Paket Sembako dan Uang Kadeudeuh untuk 21 Asatidz

Tentu saja skema itu dilakukan sesuai dengan kondisi di pelabuhan. Khususnya situasi di Merak. ”Sementara dari Merak khusus untuk drop saja. Kosong balik untuk isi kembali. Tentu saja ini akan kami lihat perkembangan karena mengingat antisipasi situasi sekarang,” kata Muhadjir. Sejak Sabtu malam (6/4) antrean kendaraan menuju Merak mengular. Protes berujung ketegangan antara penumpang dengan otoritas pelabuhan  juga sempat terjadi. Untuk itu, pemerintah mengambil langkah strategis.

Menhub Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa guna mengurai antrean kendaraan, pihaknya juga bakal memaksimalkan Pelabuhan Panjang di Lampung. Menurut dia, pelabuhan tersebut bisa menjadi alternatif bagi pemudik. Karena itu, disiapkan pelayaran dengan rute Bakauheni – Panjang dan Ciwandan – Panjang. ”Dipilah peruntukannya, jika ke Panjang maka menghemat hampir satu jam perjalanan bagi yang ingin ke Ibu Kota Lampung. Ini sangat positif,” jelasnya.

Keputusan penting lain yang diambil pemerintah untuk melancarkan arus kendaraan dari Jakarta menuju Merak dan Lampung adalah menindak tegas truk Over Dimension Over Load atau ODOL. Dia mengakui selama ini masih ada toleransi untuk truk ODOL yang mengangkut kebutuhan masyarakat. Namun demikian, situasi di lapangan menunjukkan bahwa truk ODOL mengganggu lalu lintas pemudik. Sehingga tindakan tegas akan dilakukan kepada truk ODOL. ”Tindakan hukum terhadap ODOL tanpa terkecuali. Kami minta pemilik untuk mentaati atau kami akan pinggirkan mereka untuk tidak jalan,” tegas Budi.

Kepada kapolda Banten dan jajaran, Budi juga meminta koordinasi ketat dilakukan dengan kapolda Lampung dan jajaran. Sehingga skema yang dilakukan di Merak bisa diimbangi oleh otoritas di Bakauheni. Atas arahan tersebut, Kapolda Banten Irjen Abdul Karim menyampaikan bahwa delaying system sudah dilakukan untuk mencegah penumpukan kendaraan di Merak. Strategi itu juga dilakukan demi menyeimbangkan jumlah kapal dengan penumpang yang akan menyeberang. ” Supaya seimbang dengan perputaran kapal yang ada di Pelabuhan Merak. Supaya orang tidak berhenti terlalu lama di Pelabuhan Merak,” bebernya.

Jenderal bintang dua Polri itu pun menyampaikan bahwa masyarakat yang bertolak ke Merak harus sudah memiliki tiket. Jika tidak memiliki tiket, mereka diimbau tidak berangkat. ”Jangan melakukan pembelian tiket pada saat di perjalanan. Karena akan mengganggu masyarakat yang sudah memiliki tiket sebelumnya,” kata Karim. Diakui oleh Dirut PT ASDP Ira Puspadewi, saat ini tiket penyeberangan dari Merak ke Bakauheni sudah habis. Tidak ada lagi tiket untuk jadwal penyeberangan sampai hari ini (8/4). Dia pun memastikan tidak ada tiket tambahan. ”Kalau sudah habis ya tidak akan ditambah,” imbuhnya.

Di sisi lain, atas diskresi kepolisian, contraflow dari KM 36 sampai KM 47 arah Cikampek Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek telah dilakukan penutupan pada Minggu pukul 12.05 WIB. Perpanjangan contraflow ini dilakukan sejak Sabtu, 6 April 2024 pukul 22.35 WIB untuk mengurai kepadatan yang ada.

Sementara itu, contraflow dua lajur dari KM 47 sampai dengan KM 70 arah Cikampek yang sudah diberlakukan sejak Jumat, 5 April 2024, pukul 18.52 WIB terpantau masih diberlakukan hingga Minggu sore. Kemudian, rekayasa lalu lintas one way masih berlangsung atas diskresi Kepolisian untuk mendukung kelancaran arus mudik yang dimulai dari KM 72 Cikampek (Jalan Tol Cipali) sampai KM 414 GT Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang.

”Terpantau volume lalu lintas kendaraan arah Cikampek pada Ruas Jalan Tol Jakarta–Cikampek mulai meningkat,” ujar VP. Corporate Secretary and Legal PT Jasamarga Transjawa Tol Ria Marlinda Paallo, kemarin. d

Sejak H-7 (3/4) hingga H-4 lebaran (6/4), PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 807.510 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek. Angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat Gerbang Tol (GT) Barrier/Utama, yaitu GT Cikupa (arah Merak), GT Ciawi (arah Puncak), dan GT Cikampek Utama (arah Trans Jawa) dan GT Kalihurip Utama (arah Bandung).

Jumlah tersebut mayoritas menuju arah Timur (Trans Jawa dan Bandung) dengan total kendaraan sebanyak 462.710 kendaraan (57,30 persen). Lalu, 209.582 kendaraan (25,95 persen) menuju arah Barat (Merak) dan 135.218 kendaraan (16,75 persen) menuju arah Selatan (Puncak).

Marketing and Communication Department Head Jasa Marga Faiza Riani mengungkapkan, total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini meningkat sebesar 41,73 persen jika dibandingkan lalin normal, yakni 569.735 kendaraan. ”Jika dibandingkan dengan periode Lebaran 2023, total volume lalin ini lebih tinggi sebesar 12,97 persen,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya mencatat volume lalu lintas tertinggi pada periode H-7 s.d H-5 Hari Raya Idul Fitri 1445H terjadi pada H-4 atau Minggu (6/4) sebesar 122.607 kendaraan. Angka ini meningkat 321,69 persen dari lalin normal atau naik 25,44 persen dibandingkan Lebaran 2023 pada periode yang sama.

Di sisi lain, PT Trans Marga Jateng (TMJ) menambah layanan fasilitas rest area fungsional untuk mudik dan balik lebaran 2024. Rest Area fungsional tersebut berada di KM 439 A arah Solo dan KM 445 B arah Semarang Ruas Jalan Tol Semarang-Solo.

Direktur Utama PT TMJ Prajudi menyampaikan, penyediaan rest area fungsional agar pengguna jalan tol tidak perlu memaksakan berhenti di rest area yang terpantau padat. Dengan begitu, masyarakat tak lagi memaksakan parkir di bahu jalan di sekitar rest area yang ditutup karena padat. ”Dengan seperti ini, kapasitas lajur jalan tol juga menjadi lebih maksimal,” ungkapnya.

Pihaknya juga telah mempersiapkan sejumlah skema rekayasa lalu lintas dan pengaturan volume kendaraan masuk dan keluar rest area untuk mengantisipasi peningkatan arus lalu lintas. Sesuai dengan diskresi Kepolisian akan diberlakukan rekayasa lalu lintas buka-tutup rest area. ”Kami juga berkoordinasi dengan PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) selaku anak usaha Jasa Marga di bidang pengoperasian jalan tol untuk menyiagakan petugas pengatur lalu lintas dan menyiapkan rambu-rambu portable,” jelasnya.

Prajudi pun mengungkapkan, jika pengguna jalan tol dapat pula mencari alternatif keluar jalan tol sejenak untuk mencari tempat istirahat sebelum melanjutkan perjalanan melalui jalan tol. Menurutnya, pengguna jalan tidak perlu khawatir apabila harus keluar jalan tol di tengah perjalanan mudiknya, terutama untuk perjalanan menerus di sepanjang Jalan Tol Trans Jawa. Hal ini karena tarif di seluruh ruas Jalan Tol Trans Jawa dikenakan berdasarkan jarak yang ditempuh. Sehingga, tidak perlu khawatir akan membayar tarif sebanyak dua kali karena harus keluar dan masuk kembali ke jalan tol.

Peningkatan volume lalu lintas juga terjadi di ruas tol luar Pulau Jawa. Untuk wilayah Sumatera Utara misalnya, Jasamarga Nusantara Tollroad Regional Division (JNT) mencatat adanya kenaikan kendaraan sebesar 33,2 persen dibandingkan lalu lintas harian normal di Ruas Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi. Begitu pula untuk Ruas Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa, tercatat sebanyak 89.293 kendaraan melintas, meningkat 13,1 persen dibandingkan lalu lintas harian normal.

Untuk Ruas Tol Balikpapan-Samarinda, tercatat sebanyak 11.764 kendaraan melintas, meningkat 11 persen dibandingkan lalu lintas harian normal 2023. Yaitu sebanyak 10.601 kendaraan.  Kemudian, Ruas Tol Manado-Bitung, tercatat lalu lintas kendaraan meningkat 21 persen atau sebanyak 6.536 kendaraan dibandingkan lalu lintas harian normal 2023.

Sementara, Ruas Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa, tercatat sebanyak 44.405 kendaraan melintas pada pekan mudik ini. Angka tersebut meningkat 2,5 persen dibandingkan lalu lintas harian normal 2023 yaitu sebanyak 43.306 kendaraan.

Terpisah Polri meminta para pemudik tetap awas selama perjalanan pulang ke kampung halaman. Sebab, hingga hari ke-4 operasi ketupat digelar kemarin, tercatat 213 kecelakaan lalu lintas. Sebanyak 23 orang meninggal dalam insiden tersebut. “Sebanyak 39 orang mengalami luka berat dan 267 orang lainnya mengalami luka ringan,” ucap Juru Bicara Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko kemarin (7/4). Dampak kerugian material akibat kecelakan selama arus mudik tersebut ditaksir mencapai Rp 539 juta.

Tak hanya itu, Polri juga menghimbau agar masyarakat tetap tertib selama berkendara. Sebab, Polri mencatat ada ribuan pelanggaran lalu lintas yang terjadi selama mudik. Per Minggu,  total ada 5.978 kejadian pelanggaran lalu lintas. Dengan rincian sebanyak 4.620 pelanggar dikenakan teguran dan 1.358 dikenakan tilang Etle.

Trunoyudo menambahkan, sesuai arahan Kapolri, bagi pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi diharap tetap mawas diri. Mereka yang menggunakan kendaraan R4 semisal. Ketika melintasi jalan tol, dihimbau agar beristirahat maksimal 30 menit di rest area untuk menghindari kepadatan.

“Dan apabila rest area penuh, pemudik dapat keluar menuju kalam arteri untuk beristirahat di beberapa titik,” tuturnya.  Pemudik dilarang untuk beristirahat menggunakan bahu jalan. Lantaran berisiko pada keselamatan diri dan orang lain. Istirahat tak tertib semacam ini juga akan menghambat laju pemudik lain sehingga menimbulkan kepadatan lalu lintas.

Selain itu, menjelang lebaran, Polri juga melaporkan situasi kamtibmas selama operasi ketupat. Tercatat, gangguan kejahatan sebanyak 946 kasus, akibat bencana alam ada 9 kejadian, dan gangguan terhadap ketentraman sebanyak 34 kejadian. “Secara umum sejauh ini masih dalam keadaan aman, tertib, dan terkendali,” paparnya. (elo/syn/mia)

 

 

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …