POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Sebanyak 47 rumah di Kampung Cigombong di RT 03 dan 04, RW 13, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang terdampak bencana pergerakan tanah masuk pada zona merah.
Akibatnya, rumah tersebut tidak layak ditempati warga karena berpotensi tinggi rawan bencana pergerakan tanah. Oleh karena itu, rumah tersebut bakal segera dirobohkan.
Kepala Desa Cibedug, Engkus Kustendi mengatakan, berdasarkan kesepakatan bersama rumah yang berada di zona merah bencana pergerakan tanah untuk tidak kembali ditempati warga.
“Pastinya 47 rumah yang terdampak bencana pergerakan tanah, semuanya bakal dirobohkan. Material bekas bangunannya diperlukan untuk keperluan lain para korban,” katanya.
Ia menambahkan, hingga saat ini rumah yang berada di zona merah tersebut masih bum dibongkar. Pasalnya, di kawasan tersebut masih terjadi pergerakan tanah susulan.
“Sampai sekarang belum ada yang dibongkar karena di lokasi bencana masih terjadi pergerakan, jadi sangat riskan,” katanya.
Ia menegaskan, pembongkaran seluruh bangunan yang terdampak baru akan dilakukan setelah ada kepastian dibangunnya rumah baru di tempat relokasi.
“Warga menunggu kepastian rumah barunya dahulu. Jika sudah deal (dibangunkan rumah), barulah dilakukan pembongkaran,” tandasnya.
Sebelumnya, Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Meidi mengatakan, Pemkab Bandung Barat tengah menyiapkan dua lokasi tempat relokasi permanen bagi warga terdampak bencana pergerakan tanah.
“Dua lokasi lahan ini belum ditinjau BNPB atau pun Badan Geologi. Prinsipnya kita menyediakan saja, layak dan tidak mereka yang menentukan,” katanya.
Ia menambahkan, dalam proses pencarian lahan relokasi untuk korban tanah bergerak, Pemda harus mempertimbangkan keamanan bencana serta kelengkapan administrasi.
“Hal itu dilakukan agar tidak memicu konflik di kemudian hari. Adapun dua opsi lahan yang jadi kandidat baru relokasi semuanya milik BUMN,” katanya.
“Kepemilikan lahannya BUMN. Tapi kita tempuh prosedurnya kalau ini sudah dinyatakan layak. Yang jelas perusahaan swasta ini pun ikut mendukung untuk cari solusi warga terdampak bencana,” tandasnya. (kro)