Diskominfotik KBB Perkuat CSIRT di Bandung Barat

ILUSTRASI: Suasana area depan Kantor Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat. (FOTO: TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/RADAR BANDUNG)

ILUSTRASI: Suasana area depan Kantor Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat. (FOTO: TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/RADAR BANDUNG)

POJOKBANDUNG.com, NGAMPRAH – Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (Diskominfotik) Kabupaten Bandung Barat berupaya maksimal melakukan digitalisasi penyelenggaraan pemerintahan di tengah sejumlah tantangan yang harus dihadapi.

Salah satunya adalah melakukan proteksi terhadap data-data terutama informasi penting dan data rahasia negara yang diunggah atau dikirim secara digital.

Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Statistika ( Kominfotik ) KBB, Yoppie Indrawan mengatakan proteksi tersebut penting dilakukan lantaran serangan siber setiap saat senantiasa mengintai.

“Untuk mengantisipasi hal tersebut OBadan Siber Sandi Negara (BSSN) mendorong untuk membentuk tim CSIRT (Computer Security Incident Response Team),” katanya, Kamis (20/3/2024).

Ia menambahkan, di lingkungan Pemkab Bandung Barat tim CSIRT sebenarnya sudah berjalan dan bertugas untuk mengantisipasi serangan siber.

“Jadi tugasnya untuk menghandle, untuk mengantisipasi dan untuk mentreatment, apabila terjadi serangan serangan siber di dunia maya, yang sekarang-sekarang ini gencar menyerang ke situs-situs resmi Pemerintahan,” katanya.

“Salah satu yang sudah kami kerjakan di sini dalam rutinitas sehari-hari yaitu pengamanan di jaringan dan server kita pasang firewall, untuk memblokir link-link masuk yang merusak,” sambungnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, bentuk serangan siber memang selalu saja terjadi. Ada hacker yang menggunakan jaringan intern dan juga hacker yang menggunakan jaringan luar.

“Kami selalu menerima laporan dari tim ahli soal serangan siber. Malah jika mereka tidak dapat mentreatment mereka bisa meminta bantuan tim dari Provinsi, pun jika tim Provinsi masih sulit menangani, maka bisa meminta bantuan pada team BSSN,” katanya.

“Namun meski pernah ada serangan, alhamdulillah team kami masih bisa menangani. Jadi sejauh ini belum ada kasus yang cukup rumit,” imbuhnya.

Ia mengaku bahwa dalam pembentukan tim CSIRT ini, bukan tanpa kendala. Soal SDM (Sumber Daya Manusia -red), ia akui masih jadi kendala dalam pembentukan tim ini.

“SDMnya sebenarnya kami belum memadai, oleh karenanya perlu ada rekrutment atau memberdayakan personil yang ada memalui Pelatihan dan diklat,” katanya.

Ia menegaskan, Pelatihan dan Diklat sangat diperlukan karena tim ini harus menyediakan perangkat IT, mempersiapkan sosialisasi dan mengedukasi OPD, agar bisa aman dalam developing website setiap OPD.

“Dalam developing web atau aplikasi, kenapa bisa diserang, itu kan ada celah. Makanya kami ada kegiatan yang disebut unpresented test. Nah fungsinya adalah untuk mencari kekurangan atau celah yang belum sempurna dibuat si programmer,” tandasnya. (kro)

loading...

Feeds

DITAJENAD Lanjutkan Kerja Sama dengan JNE

POJOKBANDUNG.com – JNE lakukan penandatanganan kerja sama dengan Direktorat Ajudan Jenderal Angkatan Darat (DITAJENAD) sebagai perusahan logistik terpilih untuk membantu …