Produk Pertanian Holtikultura Potensial Dikembangkan di Bandung Barat

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Sub sektor pertanian holtikultura mempunyai potensi cukup besar untuk dikembangkan dalam meningkatkan kesejahteraan petani. Nilai tukar petani (NTP) hortikultura tahun 2023 sebesar ,111, 75 tertinggi kedua setelah perkebunan dan dalam kurun waktu 2020 – 2023 menunjukkan tren kenaikan setiap tahunnya.

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Kemenko Perekonomian, Dida Gardera menjelaskan, hal tersebut mengindikasikan kesejahteraan petani hortikultura terus meningkat. Namun demikian masih terdapat tantangan di sisi hilirisasi, khususnya pemenuhan bahan baku dari hortikultura untuk industri.

“Berdasarkan data Kementerian Perindustrian tahun 2022, industri hilir olahan buah membutuhkan bahan baku puree sebesar 24.182 ton per tahun dan konsentrat sebesar 9.194 ton per tahun,” katanya.

Ia menambahkan, sedangkan kapasitas produksi industri yang menghasilkan puree dan konsentrat hanya sebesar 9.500 ton per tahun sehingga industri hilir masih harus memenuhi kekurangan bahan baku melalui impor sebesar 26 ribu ton. Selain itu, industri frencj fries yang setiap harinya membutuhkan bahan baku kentang sebanyak 112 ton per hari juga sebagian besar masih dipenuhi dari impor.

“Sebagai solusi atas permasalahan tersebut, Kemenko Bidang Perekonomian bersama stakeholders terkait mendorong pengembangan Kemitraan Closed Loop Pemenuhan Bahan Baku Industri yang melibatkan multi stakeholder yaitu Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN, akademisi, perbankan, pelaku logistik, pelaku usaha dan pihak swasta sebagai off taker,” jelasnya

“Model kemitraan ini dikembangkan dalam ekosistem yang berbasis digital dengan teknik budidaya Good Agricultural Practices (GAP) dan sistem distribusi yang baik serta jaminan pasar/harga yang bersaing,” imbuhnya.

Masih kata dia, sebagaimana arahan Presiden RI Joko Widodo dalam acara Food Security Summit ke-5 pada tanggal 18 November 2023, model kemitraan inclusive closed loop agar terus dikembangkan dan direplikasi di berbagai daerah untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah petani.

“Dengan melihat potensi pembangunan agribisnis yang ada, Kemenko Bidang Perekonomian menginisiasi Kab. Bandung Barat sebagai lokasi pilot project pertama untuk pengembangan Kemitraan Closed Loop Pemenuhan Bahan Baku Industri dengan komoditas buah dan kentang,” katanya.

Ia menegaskan, Launching Kemitraan Closed loop Pemenuhan Bahan Baku Industri dilaksanakan di Lahan Greenhouse Cipada, Desa Cipada, Kec. Cisarua yang merupakan lahan milik petani mitra PT Gholyfood Indonesia Jaya selaku off taker dalam kemitraan ini.

“Kemitraan Closed Loop Pemenuhan Bahan Baku Industri di Kabupaten. Bandung Barat didukung oleh 12 Stakeholder yang akan melaksanakan komitmen sesuai dengan Nota Kesepahaman (MoU) multi pihak diantaranya Kemenko Bidang Perekonomian, Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian,” katanya.

“Selain itu ada juga Kementerian Koperasi UKM, Kementerian Desa PDTT, Pemda Kab. Bandung Barat, PKHT IPB, Bank BJB, Perkumpulan Pelaku Logistik Indonesia (PPLI), PT Gholyfood Indonesia Jaya, PT Indo Agro Plus, dan Koperasi Ciwangi,”katanya.

“Saya berharap, Pilot Project Kemitraan Closed Loop Pemenuhan Bahan Baku Industri di Kab. Bandung Barat ini dapat menjadi contoh keberhasilan yang menginspirasi daerah lain untuk mereplikasi program yang sama untuk mendorong hilirisasi komoditas hortikultura,” harapnya.

Sementara itu, Pj Bupati Bandung Barat, Arsan Latif mengatakan, bahwa pola pertanian di Kabupaten Bandung Barat harus dirubah dari pola tradisional menjadi pola milenial.

“Para petani harus banyak belajar bagaimana caranya memproduksi hasil pertanian yang memang dibutuhkan oleh pasar. Jadi dibalik pola pikirnya, cari dulu siapa yang mau beli, baru kita tanam,” jelasnya.

Ia menegaskan, pemerintah juga perlu hadir untuk memberikan fasilitasi-fasilitasi sehingga petani bisa fokus melakukan budidaya sesuai dengan jenis komoditas dan spesifikasi yang diminta.

“Kemitraan ini diharapkan mampu mendorong peningkatan produksi buah, mendorong peningkatan kapasitas petani dalam penyediaan pasokan yang sesuai dengan kebutuhan bahan baku industri, dan secara bertahap memberikan substitusi impor sehingga ketergantungan industri hilir terhadap bahan baku impor dapat berkurang,” tandasnya. (KRO)

loading...

Feeds

DITAJENAD Lanjutkan Kerja Sama dengan JNE

POJOKBANDUNG.com – JNE lakukan penandatanganan kerja sama dengan Direktorat Ajudan Jenderal Angkatan Darat (DITAJENAD) sebagai perusahan logistik terpilih untuk membantu …