Lampaui Paslon Lain, Prabowo-Gibran Sukses di Tiktok karena Faktor Konsisten

Keberhasilan Prabowo di TikTok menyoroti pentingnya memiliki strategi digital yang efektif dan responsif dalam kampanye politik modern. Dominasi di platform media sosial seperti TikTok tidak hanya meningkatkan eksposur seorang kandidat, tetapi juga memperkuat dukungan melalui interaksi yang bermakna dengan pemilih, yang menunjukkan perkembangan dalam dinamika kampanye politik dengan kehadiran teknologi digital.

 

Prabu Revolusi, seorang Praktisi Media Baru, juga menekankan bahwa berdasarkan data, duet Prabowo-Gibran berhasil mendominasi pembicaraan dan jangkauan di media sosial, terutama TikTok, yang telah menjadi arena penting dalam dinamika politik saat ini.

 

Menurut Prabu, video-video yang terkait dengan Prabowo mencatat jumlah penayangan yang sangat signifikan, mencapai 22,4 miliar, sementara Gibran Rakabuming mencatat 12,7 miliar penayangan. Angka-angka ini menempatkan mereka jauh di depan pesaing seperti Anies Baswedan atau Ganjar Pranowo dalam hal jangkauan dan interaksi di platform tersebut.

 

“Kalau kita melihat bagaimana data dari udara dalam hal ini jangkauan di social media khususnya TikTok maka Prabowo Gibran itu masih konsisten mendominasi baik dari sisi percakapan ataupun jangkauan di Social Media TikTok.” Sebut Prabu Revolusi.

 

Lebih lanjut, Prabu mengakui bahwa TikTok telah berkembang menjadi platform media sosial terbesar yang berpengaruh terhadap keputusan politik masyarakat, sebuah pandangan yang didukung oleh data dari berbagai sumber seperti Hootsuite dan We Are Social.

 

Namun, Prabu juga menambahkan bahwa hasil kajian dari berbagai pengamat dapat berbeda tergantung pada kata kunci atau ‘keyword’ yang digunakan dalam pengambilan data. Ini menegaskan pentingnya pemilihan kata kunci yang tepat dan relevan dalam analisis data untuk memastikan kesesuaian dan keakuratan hasil kajian.

 

Prabu mencontohkan pentingnya pemilihan kata kunci yang tepat dengan menyebut kata ‘Amin’, yang memiliki asosiasi luas dan tidak bisa dijadikan kata kunci tunggal dalam analisis politik karena bisa mengarah pada interpretasi yang berbeda.

 

“Keyword harus apple to apple harus menggunakan kata yang kuat asosiasinya,” tuturnya, menekankan pada kebutuhan untuk menggunakan kata kunci yang kuat dan setara dalam analisis data.

 

Pemaparan ini menyoroti bagaimana dominasi Prabowo dan Gibran di TikTok tidak hanya mencerminkan keunggulan strategi digital mereka tetapi juga pentingnya analisis data yang cermat dan tepat dalam memahami dinamika kampanye politik di era digital saat ini.

(dbs)

loading...

Feeds