POJOKBANDUNG.com, NGAMPRAH – Pemkab Bandung Barat terus berupaya menurunkan Indeks Perkembangan Harga (IPH) yang pada Januari 2024 pekan kedua mencapai 0,34 persen.
Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat, Arsan Latif mengatakan, pihaknya langsung mengecek harga ke pasar untuk tiga komoditi yang mengalami kenaikan seperti beras, daging sapi dan daging ayam.
“Saya survei ke pasar saya menemukan harga biasanya lebih tinggi. Sapi harga biasanya Rp. 130 ribu sekarang Rp 120 ribu dan harga ayam yang Rp33 ribu saya tanya sekarang turun Rp32 ribu,” saat ditemui.
Ia menambahkan, hingga saat ini harga tiga komoditi tersebut di pasaran telah mengalami penurunan. Hal itu berdasarkan harga yang langsung dicek di lapangan.
“Tadi sengaja setelah shalat Subuh saya langsung mengecek ke beberapa tempat dan ketiga harga komoditi itu sudah turun dan standar,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, bebarapa waktu lalu harga komoditi cabai mengalami kenaikan dan menyebabkan IPH Bandung Barat naik namun berhasil turun dengan intervensi Pemkab Bandung Barat.
“Kalau kemarin cabai kita interferensi langsung set saya akan bayar yang dijual dari harga biasanya nah yang dibeli,” katanya.
Ia menegaskan, pihaknya bakal segera melakukan komunikasi dengan pihak terkait lantaran ketiga harga komoditi tersebut telah mengalami penurunan di Kabupaten Bandung Barat.
“Nah itu kira-kira, lagi menyuruh Disperindag KBB ini loh data ya. Jangan sampai kita sudah melakukan yang terbaik masih diinformasikan kurang nah itu,” tandasnya.
Sebelumnya, Indeks Perkembangan Harga (IPH) KBB mengalami kenaikan hingga menyentuh angka 0,34 persen pada periode minggu kedua Januari 2024.
Hal tersebut membawa Bandung Barat menjadi satu dari lima daerah dengan IPH tinggi di Pulau Jawa.
Kenaikan IPH Kabupaten Bandung Barat tersebut terungkap pada Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang dilaksanakan secara daring, pada Senin (15/1).
Berdasarkan informasi dari Badan Pusat Statistik (BPS) RI menyebut, kelima daerah IPH tertinggi di Pulau Jawa yakni Pandeglang, Banten sebesar 0,67 persen, Majalengka di posisi ketiga dengan IPH 0,99 dan Sampang Jawa Timur 1,19 persen.
Sementara itu, Sleman Yogyakarta di urutan pertama dengan raihan IPH 2,81 persen dan Kabupaten Bandung Barat berada di posisi kelima yakni 0,34 persen. (kro)