POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Proses sortir lipat (Sorlip) surat suara yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung Barat (KBB) untuk pemilu 2024 mendatang telah usai.
Ketua KPU KBB, Ripqi Ahmad Sulaeman mengatakan, kegiatan penutupan sorlip ini dilaksanakan dibarengi dengan doa bersama kelancaran Pemilu 2024 mendatang.
“Alhamdulillah semuanya hadir lengkap sebanyak 850 orang petugas sorlip. Agenda ini memang mengundang Forkompimda, pak Pj Bupati Bandung Barat, pak Kapolres, pak Dandim, serta Kejari,” katanya, Selasa (16/1).
Ia menambahkan, selama pelaksanaan sorlip tersebut setidaknya lima jenis surat suara yang rusak kisaran di bawah 0,5 persen.
“Angkanya 1.000-2.000 an tiap jenis surat suara dan untuk surat suara yang rusak nanti kita sampaikan ke provinsi,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, sejauh ini kerusakan surat suara yang ditemukan saat pelaksanaan sorlip ini yakni sobek hingga adanya surat suara yang mengalami degradasi warna.
“Ada yang sobek, sebetulnya kalau sobek tidak seberapa. Tapi yang banyak itu degradasi warna ada perubahan warna tanda jenis pemilihan. Termasuk memang ada beberapa surat suara yang ada bercak tintanya. Makanya kita pisahkan untuk selanjutnya dikembalikan,” katanya.
Menindaklanjuti adanya surat suara rusak, kata Ripqi, pihaknya bakal berkoordinasi dengan KPU Provinsi Jabar baik surat suara yang rusak atau yang terdapat degradasi warna.
“Kalau misalkan masih ada yang dipakai kembali akan kita lipat lagi. Sehingga, angka surat suara yang rusak bisa lebih mengerucut lebih kecil lagi,” katanya.
Ia menyebut, KPU Provinsi Jabar nantinya bakal mengkolektifkan surat suara yang rusak dari seluruh kabupaten/kota untuk disampaikan ke pihak ketiga percetakan untuk meminta ganti sesuai dengan jumlah surat suara yang rusak.
“Setelah selesai sorlip, kita bakal lakukan setting logistik, seperti kotak suara dan lainnya. Lalu, dilanjutkan dengan proses pendistribusian logistik,” katanya.
Ia menegaskan, dalam proses distribusi logistik pihaknya bakal memprioritaskan distribusi ke wilayah pelosok, seperti di wilayah selatan Bandung Barat.
“Secara ketentuan memang didahulukan distribusi logistik itu yang jarak terjauh. Selanjutnya, KPU KBB bakal mengagendakan logistik yang pertama kali didistribusikan itu, yakni bilik suara,” katanya.
“Karena memang bilik itu tidak perlu disetting dan tidak perlu dimasukkan ke dalam kotak suara. Makanya, kita akan mendahulukan bilik suara untuk didistribusikan,” tandasnya. (kro)