POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Sejumlah peristiwa banjir di Kabupaten Bandung Barat menyebabkan warga resah. Terlebih peristiwa tersebut kerap terjadi ketika hujan dengan intensitas tinggi datang.
Salah satunya yakni Jalan H. Gofur, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, KBB yang tergenang banjir pada Kamis (11/1/2024) sore. Akibatnya sejumlah kendaraan yang melintas terendam air.
Lokasi yang tepat berada di Pasar Tani mulya tersebut membuat air meluap ke jalanan hingga 50 centimeter lebih. Hal tersebut lantaran drainase yang tidak bisa menampung debit air yang cukup deras.
Salah seorang pengendara motor, Arif (32) mengatakan, dirinya lebih memilih menepi dan memutar kendaraan daripada harus menembus banjir yang berisiko terhadap keselamatannya.
“Saya mendingan memutar arah mencari jalan alternatif lain meskipun konsekuensinya harus menempuh jarak yang lebih jauh. Gak berani lewat, apalagi motor matic, takutnya mogok. Mening cari jalan lain aja,” katanya.
Sementara warga setempat, Asep (42) mengatakan, banjir yang terjadi tersebut lantaran air kiriman wilayah lain yang posisinya lebih atas dari lokasi terjadinya peristiwa ini.
“Biasanya jika hujan deras, air tidak mampu tertampung di saluran drainase karena kecil sehingga menyebabkan air menggenang.Kalau hujan deras seperti itu (banjir), tapi biasanya kalau udah lama dan hujan reda air kembali susut,” katanya.
Sementara itu, banjir bandang juga terjadi di Kampung Cibodas RT 4 RW 14 Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, pada Kamis (11/1) sore.
Sekretaris Desa Suntenjaya, Kiki Andrian mengatakan, akibat hujan denga intensitas tinggi terjadi sejak siang hari mengakibatkan bukit di atas permukiman mengalami longsor.
“Material lumpur dan kayu menghambat aliran drainase sehingga air meluap ke rumah warga.Hujan dari jam 1 siang tadi, kemudian terjadi banjir sekitar jam 3 sore. Genangan air kira-kira setinggi pinggang orang dewasa,” jelasnya.
Ia menambahkan, akibat peristiwa tersebut setidaknya empat rumah warga terdampak dalam bencana banjir bandang tersebut.
“Korban jiwa tidak ada, hanya tadi air sempat masuk rumah dan warung warga. Secara swadaya bekerja bakti menyingkirkan lumpur dan pengangkatan material pohon dan kayu yang menghambat aliran air,” katanya.
Terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD KBB, Yan Cahya Djuarsa mengatakan, aparat kewilayahan bersama warga yang berjumlah kurang 80 orang bergotong royong membersihkan material longsor secara manual.
“Kami sempat mengalami kesulitan saat akan menarik bongkahan batang pohon, ranting , dan dapuran bambu yang menyumbat Sungai Legok Barong,” katanya.
Ia menjelaskan, dalam upaya pembersihan material longsor berupa batang pohon berukuran besar sempat mengalami kesulitan karena dilakukan secara manual.
“Kemudian diikat dan ditarik menggunakan traktor milik petani, namun tak berhasil. Pak Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif kemudian memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) KBB untuk mengerahkan alat berat bechoe,” katanya.
Ia menyebut, jumlah pohon dan dapuran bambu yang terbawa banjir berjumlah cukup banyak dan berukuran besar. Sehingga menyumbat aliran sungai.
“Di daerah hulu, sekitar Batuloceng terjadi longsor, menumbangkan pohon dan dapuran bambu hingga terseret masuk ke sungai. Dari situlah awal terjadinya banjir lumpur karena aliran air tersumbat dan meluap hingga masuk ke permukiman warga,” katanya.
Ia menegaskan, pengangkatan batang pohon dan dapuran bambu akhirnya dapat dilakukan dengan menggunakan alat berat. Dengan begitu, pada Jumat pagi semua material pohon yang menyumbat aliran sungai sudah berhasil terangkat.
“Alhamdulillah bachoe datang sekitar pukul 02.00 WIB. Langsung mengangkat batang pohon sampai akhirnya aliran air normal,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut pihaknya mengimbau warga untuk tetap waspada. Mengingat curah hujan diprakirakan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan.
“Waspada tetap, mengingat potensi curah hujan tinggi,” pungkasnya. (kro)