Menenun Cerita Saroeng Majalaya: Sejarah yang Hidup dan Sentuhan Modern di Catwalk

POJOKBANDUNG.com, SOREANG – Sisi bersejarah dan keindahan Saroeng Majalaya muncul dalam sorotan utama Fashionability Impression Fashion Show 2023 di Trans Convention Center. Bupati Bandung, Dadang Supriatna, yang hadir dalam acara tersebut, tidak hanya menyoroti pesona mode tetapi juga mengajak kita menjelajahi jejak panjang tradisi tenun yang mengakar di Jawa Barat.

“Tradisi menenun di Jawa Barat adalah sejarah hidup yang terus berkembang selama ratusan tahun,” kata Dadang, Rabu (13/12).

Dirinya menjelaskan bahwa Kecamatan Majalaya, menjadi pusat perhatian karena diakui sebagai lumbung sarung tenun di wilayah Kabupaten Bandung. “Ada keindahan istimewa dalam setiap benang Saroeng Majalaya, sebuah karya seni yang melampaui zaman,” jelasnya.

Dia menjelaskan keunikan Saroeng Majalaya terungkap lewat penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari ITB yang menemukan motif poleng sebagai ciri khas lokal, dengan variasi menarik seperti poleng camat, poleng haji, poleng totog, poleng bolegbag, poleng taliktik, dan poleng namicalung. Motif-motif ini, yang gemilang pada tahun 1930-1970, menciptakan identitas yang tak terlupakan.

“Ada istilah ‘upageuning’ yang tertulis dalam naskah kuno Sanghyang Siksa Kandang Karesian, di sana diungkap bahwa masyarakat Jawa Barat sudah mengenal kesopanan dalam berusaha, dan itu yang direpresentasikan lewat motif tenun Saroeng Majalaya,” paparnya.

Namun, pesona Saroeng Majalaya tidak hanya terbatas pada industri tekstil. Dadang melihat sebagai cerminan kebanggaan kabupaten, sebuah sumber inspirasi untuk menciptakan busana dan kerajinan dengan nilai estetis dan ekonomis tinggi.

“Saroeng Majalaya tidak sekadar kain, melainkan cerita panjang yang terus diceritakan melalui jarum dan benang,” katanya.

Fashionability Impression Fashion Show pun tidak hanya menghadirkan gaya, tetapi juga menyatukan tiga sektor kunci: bisnis dan perdagangan, pendidikan dan teknologi, serta wastra dan busana. Dirinya berharap momentum ini dapat dimanfaatkan pelaku usaha untuk menjajaki kerjasama baru, meningkatkan potensi, dan merambah pasar yang lebih luas.

“Digitalisasi, kreasi, inovasi, dan adaptasi adalah kunci dalam menavigasi dunia mode yang dinamis. Untuk itu pelaku usaha juga kami ajak untuk menggunakan platform digital dan media sosial sebagai alat efektif dalam mempromosikan karya-karya mereka,” pungkasnya. (rup)

 

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …