POJOKBANDUNG.com, BANDUNG –Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya dengan berbagai langkah strategis untuk mendukung petani dan menjaga ketahanan pangan di Indonesia.
Salah satunya adalah pemerintah menyediakan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian hingga Rp 100 Triliun untuk membantu permodalan petani. Akses modal ini disediakan dengan berbagai kemudahan, termasuk bunga yang rendah.
Pengamat Pertanian yang juga Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Irfan Syauqi Beik, mengatakan bahwa bantuan modal pertanian sangat penting bagi para petani. Pasalnya, modal adalah salah satu permasalahan yang selama ini dihadapi oleh petani di Indonesia.
“Tentu bantuan modal tersebut sangat penting karena salah satu permasalahan yang dihadapi para petani adalah akses permodalan,” ungkap Irfan kepada media pada Selasa (7/11).
Selain itu, kata Irfan, ia mengusulkan agar skema KUR Pertanian membuka ruang yang lebih besar dengan menggunakan skema pembiayaan syariah. Hal ini diusulkan agar petani dapat terhindar dari bunga pinjaman dalam KUR Pertanian tersebut.
“Jadi bukan hanya KUR berbasis bunga. Ada banyak skema syariah yang sesuai bagi petani dan dapat lebih adil,” tambahnya.
Namun, menurut Irfan, yang tak kalah penting adalah bagaimana membangun ekosistem bisnis yang menguntungkan petani. Misalnya, bagaimana memastikan agar harga jual yang diterima petani juga menguntungkan sehingga dapat memberikan insentif yang baik bagi para petani.
“Petani harus mendapatkan pendapatan yang tidak hanya menutupi biaya produksi, tetapi juga memberikan keuntungan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Inilah dimana peran negara menjadi sangat penting,” jelasnya.
Selanjutnya, kata Irfan, selain permodalan, program pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan), juga sangat membantu dan tak kalah penting dalam mendorong ekosistem petani. Misalnya, dengan menyediakan alat-alat mesin pertanian (alsintan), pupuk, dan bantuan lainnya.
“Memperkuat kelembagaan di tingkat petani akan memungkinkan mereka untuk lebih berkelanjutan dan menjaga keberlanjutan usaha mereka dengan lebih baik,” tutup Irfan.