POJOKBANDUNG.com, CIMAHI – Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi Dikdik Suratno Nugrahawan menegaskan, masyarakat memiliki peran penting untuk mengatasi permasalahan sampah ditengah belum pulihnya TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi, kata Dikdik, sudah menggalakan program Gerakan Orang Cimahi Pilah Sampah (Grak Ompimpah) untuk mengedukasi warga agar melakukan pemilahan sampah sejak dari rumah untuk mengatasi krisis lokasi pembuangan sampah.
“Dalam sehari, seluruh warga Cimahi menghasilkan sampah sampai 200 ton. Itu harus dikurangi dengan pemilahan sampah atau Gerakan Orang Cimahi Pilah Sampah (Grak Ompimpah), makanya kita sudah atur jadwalnya,” kata Dikdik.
Pembuangan sampah yang diproduksi warga akhirnya dijadwal. Dikdik mengatakan setiap harinya jenis sampah yang diangkut petugas dari warga untuk dibuang ke TPA Sarimukti sudah ditentukan.
“Senin itu residu, Selasa (sampah) organik, Rabu itu (sampah) anorganik, hari Kamis organik, hari Jumat off clean up semuanya, hari Sabtu residu. Itu kita lakukan, kemudian di situ ada titik kumpul dimana nanti tim armada kami dari Pemkot Cimahi akan mengambil,” kata Dikdik
Kota Cimahi sendiri hanya kebagian jatah 599 ritase pembuangan sampah ke zona darurat TPA Sarimukti. Saat ini, masih tersisa 240 ritase yang penggunaannya harus diawet-awet.
“Mudah-mudahan 240 ritase yang tersisa itu bisa cukup untuk mengkut sampah selama 10 hari ke depan. Kalau masyarakat taat melakukan pilah sampah, maka ritase ini dapat dimanfaatkan oleh Kota Cimahi sampah residu saja,” kata Dikdik.
Dikdik mengklaim dengan adanya pemilahan sampah dari rumag tangga, ada pengurangan produksi sampah yang diangkut ke TPA Sarimukti hingga 40 persen.
“Sudah mulai terjadi pengurangan sampah yang dikirim ke TPA Sarimukti. Data dari DLH, di September ada pengurangan 30 sampai 40 persen sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti dibanding bulan Juli dan Agustus,” tutur Dikdik
Dikdik mengaku tak ada opsi mengaktifkan lagi lahan di Kampung Cireundeu, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi menjadi TPA.
“Opsi memanfaatkan lahan di Cireundeu jadi tempat terpadu (pembuangan sampah) tidak ada, jadi tidak ada aktivasi lagi,” ucap Dikdik.