POJOKBANDUNG.COM -Malam mencekam dialami ratusan warga Dago Elos, Kota Bandung. Setelah aksi memblokir Jalan Raya Ir H Djuanda (Dago) sekitar Terminal Dago, Senin 14 Agustus 2023.
Dalam pantauan pojokbandung.com pukul 23:00 WIB, ratusan massa aksi dipukul mundur oleh puluhan gas air mata yang dilontarkan oleh pihak kepolisian.
Imbas kejadian tersebut puluhan warga mengalami sesak nafas dan pingsan.
Tindakan memblokir jalan, dilakukan warga setelah mendesak kepolisian untuk segera menindaklanjuti laporan mengenai dugaan tindakan pemalsuan dokumen oleh ahli waris yang mengklaim tanah Dago Elos.
Meski massa aksi sudah mengamankan diri ke kampung Dago Elos, Kota Bandung. Bentrokan tak terelakan antara massa aksi dengan polisi.
Dalam pantauan pojokbandung.com, bentrokan tersebut diperburuk dengan adanya gas air mata yang di lemparkan pihak kepolisian menuju gang padat perumahan warga .
Imbas kejadian tersebut , beberapa warga mengalami luka-luka dan mengalami sesak nafas.
Salah satu warga Imin (40) mengatakan, mengecam tindakan represif yang dilakukan pihak kepolisian kepada warga Dago Elos. Pasalnya massa aksi sudah sepakat untuk mundur kembali ke rumah.
“Namun balasan polisi malah melemparkan gas air mata. Padahal banyak anak kecil dan lansia,” ujar dia, Selasa (15/8).
Selain itu pihaknya juga, mengecam adanya pelemparan gas air mata ke pemukiman warga serta adanya tindakan merusak pintu, motor, gerobak jualan milik warga.
“Ada beberapa polisi tertangkap CCTV warga mendobrak pintu rumah, yang membuat anak-anak dan keluarga panik. Belum lagi asap gas air mata semakin membuat warga tersiksa, Kejadian ini sangat biadab,” ujar dia.
Ia menambahkan, aksi pemblokiran jalan yang dilakukan warga Dago Elos imbas laporan mengenai dugaan tindakan pemalsuan dokumen oleh ahli waris yang mengklaim tanah Dago Elos, tidak digubris oleh pihak kepolisian.
“Saya berharap warga bisa hidup tenang, tanpa ada kekerasan. Klaim tanah tersebut berdampak pada perenggutan ruang hidup 2.000 jiwa warga yang bermukim di lahan seluas 6,9 hektar,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono mengatakan, tadi malam mendapat informasi mengenai adanya penutupan jalan oleh masyarakat dengan membakar ban di jalan terminal Dago habis itu dikirimlah anggota terdekat dari polsek ternyata memang banyak melakukan penutupan jalan tersebut lalu dikerahkan anggota dari polres dan backup dari polda,” katanya.
“Terjadi negosiasi mereka ingin sampaikan laporan kembali dan kami setuju untuk melakukan kembali diskusi laporan di polres. Tapi pukul 22.00 WIB ada chaos dan ternyata mereka melakukan pelemparan pada petugas dan membakar ban di jalan, kemudian anggota melakukan pengamanan dan jalanan sudah clear lagi,” paparnya.
Ditanya tentang adanya tembakan gas air mata, Kapolrestabes mengatakan,bahwa dari pihaknya sedang negosiasi.
“Lalu tidak tahu dari belakang ada yang melepar sesuatu dan kami yakinkan bukan dari kami, dari lemparan itu chaos mereka melempar batu akhirnya ini karena situasi tidak kondusif lakukan pendorongan dan berhasil dibersihkan jalan. api pembakaran ban sudah dipadamkan dan bisa dilalui,” katanya.
“Situasi sekarang sudah kondusif anggota masih stanby,” pungkasnya. (kus)