POJOKBANDUNG.com, NGAMPRAH – Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB) bakal melakukan penambahan cadangan pangan daerah yang disimpan di Bulog untuk mengantisipasi kerawanan pangan akibat dampak kekeringan panjang El Nino.
Diketahui, BMKG memperkirakan musim kemarau 2023 karena fenomena El Nino di Indonesia akan dimulai pada bulan Juni hingga September 2023.
Di Bandung Barat, El Nino berpotensi menyebabkan 1.299 hektar sawah di 49 desa mengalami kekeringan dan menurunkan produksi padi.
“Cadangan pangan di gudang Bulog yang dimiliki Pemda Bandung Barat ada 10 ton. Kemarin sudah terpakai di Saguling sebanyak 3,5 ton. Untuk antisipasi Kerawanan pangan akibat El Nino pada Agustus kita akan tambah cadangan sekitar 8 ton. Jadi kalau nanti ada warga kekurangan beras bisa diakses,” kata Kepala DKPP Bandung Barat Lukmanul Hakim, Selasa 13 Juni 2023.
Lukmanul Hakim menerangkan jumlah penambahan cadangan pangan daerah tak begitu besar lantaran ketersediaan anggaran terbatas.
Dirinya berharap Kementerian Pertanian dan Pemprov Jabar ikut andil mengalokasikan dana guna mencegah kerawanan pangan.
“Kita harap Pemprov Jabar dan pusat ikut mencari solusi guna menekan angka kerugian terhadap petani dan kerawanan pangan. Apalagi pusat punya dukungan anggaran lebih besar,” tambahnya.
Lukmanul Hakim mengatakan dengan adanya fenomena kemarau panjang seperti ini, DKPP ke depan bakal mengembangkan teknologi pertanian berupa pembuatan green house agar petani tetap produksi meski terjadi anomali cuaca.
“Rencana kita pada 2024 akan memakai bantuan teknologi untuk melakukan rekayasa suhu dengan green house dan bantuan teknologi informasi,” tandasnya.
Sebelumnya, 1.299 hektar sawah di KBB berpotensi mengalami kekeringan akibat perubahan iklim El Nino.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian mencatat ribuan hektar sawah tersebut tersebar di 49 desa dari 6 kecamatan meliputi Sindangkerta, Saguling, Cipongkor, Cipatat, Cihampelas, dan Batujajar.
Dari ribuan hektar lahan yang terdata, Desa Girimukti dan Cipangeran di Kecamatan Saguling menjadi dua desa dengan sebaran potensi kekeringan lahan pertanian paling besar.
Potensi luas kekeringan sawah di Girimukti mencapai 130 hektar. Sedangkan di Cipageran mencapai 200 hektar. Di luar dua desa itu, potensi luas kekeringan masih dibawah 100 hektar. (kus/b).