Buka Lapangan Kerja Baru dan Serap Banyak Tenaga Kerja, New Balance Akan Tambah Investasi di Indonesia

New Balance akan 
Tambah Investasi di Indonesia.

New Balance akan Tambah Investasi di Indonesia.

Selain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, turut hadir juga Menteri Investasi RI Bahlil Lahadalia.

Pada pertemuan itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan menyambut baik investasi yang masuk ke Indonesia dan berharap investor dapat meningkatkan nilai investasinya.

“Itu hal bagus, kita harap New Balance bisa meningkatkan investasinya di sini. Saat ini kita masih nomor 2 di bawah Vietnam. Tapi sebentar lagi angka kita akan melewati Vietnam. Karena memang dengan suasana investasi yang bagus, mereka confident memilih investasi di sini,” ucap Luhut.

Luhut juga mendorong material-material yang dibutuhkan untuk memproduksi secara lokal alas kaki dalam jumlah massal, daripada mengimpor dari negara lain.

“Kita kan karet banyak, kita penghasil karet besar, kita coba supaya karet-karet yang dipakai dalam produksi beserta material-material lainnya dapat diproduksi secara lokal. Presiden juga mulai memberikan instruksi. Kita sedang merapatkan ini, dan minggu depan kami akan melakukan meeting besar mengenai itu,” jelas Luhut.

Sementara Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia mengapresiasi ketertarikan New Balance dalam mengembangkan manufaktur alas kaki di Indonesia.

Adanya ekspansi tersebut akan turut mendorong pemerataan ekonomi di Tanah Air.

Menteri Investasi mengatakan bahwa setidaknya ada 3 syarat yang harus dipenuhi oleh suatu negara untuk menarik masuknya investasi dari luar negeri, yakni stabilitas politik yang baik, hukum dan regulasi bisnis yang baik, dan prospek ekonomi yang bagus.

“Investasi yang masuk itu kan karena stabilitas politik yang baik, kemudian hukum regulasi yang baik, jauh lebih penting mereka lihat prospek juga. Ekonomi Indonesia bagus, kalau hal ini enggak dimiliki negara, investasi bagaimana bisa masuk? Saya rasa hanya pengusaha yang tidak mau untung yang tidak ingin berinvestasi di Indonesia,” jelasnya.

loading...

Feeds