POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Relawan Mak Ganjar Jawa Barat berupaya untuk mendorong menurunkan angkat stunting di Jawa Barat. Hal itu guna menangani masalah penyiapan generasi masa depan yang berkualitas.
“Stunting masih menjadi masalah di Jawa Barat, kami terus mengupayakan untuk mensosialisasikan pencegahan stunting kepada emak-emak, salah satunya di Kabupaten Bandung Barat,” kata Koordinator Wilayah (Korwil) Mak Ganjar Jawa Barat, Nurapsi, usai kegiatan Doa Bersama Untuk Indonesia di Desa Cinagrog, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (24/12).
Dinkes Jabar mencatat, sebanyak 218.286 balita di Provinsi Jawa Barat mengalami stunting atau gangguan tumbuh kembang akibat kekurangan gizi kronis, sehingga pertumbuhan tinggi badannya kurang proposional apabila dibandingkan dengan tinggi badan seusianya. Jumlah kasus stunting sangat tinggi terdapat di beberapa kabupaten dan kota di Jawa Barat.
“Program ke depan akan kami tekankan ke arah sana. Kami mengupayakan untuk melakukan kolaborasi dengan menggandeng Dasawisma, PKK hingga Babinsa untuk memberikan edukasi pada masyarakat,” lanjut Nurapsi.
Adapun upaya pencegahan langsung kepada masyarakat, Nurapsi berkomitmen untuk memberikan bantuan langsung dengan mengupayakan untuk menyediakan akses kesehatan, pemberian gizi pada anak dan lainnya.
“Setelah pemberian edukasi ini, kami akan mengupayakan untuk memberikan bantuan langsung berupa penyediaan akses kesehatan dan gizi yang layak bagi para emak-emak yang membutuhkan,” ucapnya.
Hal tersebut dilakukan Mak Ganjar Jawa Barat sebagai bentuk konsolidasi dukungan untuk Ganjar Pranowo Presiden 2024 melalui pendekatan program yang tengah dilakukannya sebagai Gubernur Jawa Tengah, yakni Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng) yang berfokus pada penurunan stunting di Jawa Tengah.
“Ini baru tahap awal, mudah-mudahan sinergi program tersebut berjalan baik dan masyarakat Jawa Barat bisa merasakan program Pak Ganjar melalui keberadaan kami,” kata dia.
Relawan Mak Ganjar Jawa Barat berupaya untuk mendorong menurunkan angkat stunting di Jawa Barat. Hal itu guna menangani masalah penyiapan generasi masa depan yang berkualitas.
“Stunting masih menjadi masalah di Jawa Barat, kami terus mengupayakan untuk mensosialisasikan pencegahan stunting kepada emak-emak, salah satunya di Kabupaten Bandung Barat,” kata Koordinator Wilayah (Korwil) Mak Ganjar Jawa Barat, Nurapsi, usai kegiatan Doa Bersama Untuk Indonesia di Desa Cinagrog, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (24/12).
Dinkes Jabar mencatat, sebanyak 218.286 balita di Provinsi Jawa Barat mengalami stunting atau gangguan tumbuh kembang akibat kekurangan gizi kronis, sehingga pertumbuhan tinggi badannya kurang proposional apabila dibandingkan dengan tinggi badan seusianya. Jumlah kasus stunting sangat tinggi terdapat di beberapa kabupaten dan kota di Jawa Barat.
“Program ke depan akan kami tekankan ke arah sana. Kami mengupayakan untuk melakukan kolaborasi dengan menggandeng Dasawisma, PKK hingga Babinsa untuk memberikan edukasi pada masyarakat,” lanjut Nurapsi.
Adapun upaya pencegahan langsung kepada masyarakat, Nurapsi berkomitmen untuk memberikan bantuan langsung dengan mengupayakan untuk menyediakan akses kesehatan, pemberian gizi pada anak dan lainnya.
“Setelah pemberian edukasi ini, kami akan mengupayakan untuk memberikan bantuan langsung berupa penyediaan akses kesehatan dan gizi yang layak bagi para emak-emak yang membutuhkan,” ucapnya.
Hal tersebut dilakukan Mak Ganjar Jawa Barat sebagai bentuk konsolidasi dukungan untuk Ganjar Pranowo Presiden 2024 melalui pendekatan program yang tengah dilakukannya sebagai Gubernur Jawa Tengah, yakni Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng) yang berfokus pada penurunan stunting di Jawa Tengah.
“Ini baru tahap awal, mudah-mudahan sinergi program tersebut berjalan baik dan masyarakat Jawa Barat bisa merasakan program Pak Ganjar melalui keberadaan kami,” kata dia.
Mak Ganjar Sosialisaikan Program Pencegahan Stunting di Bandung Barat
Relawan Mak Ganjar Jawa Barat berupaya untuk mendorong menurunkan angkat stunting di Jawa Barat. Hal itu guna menangani masalah penyiapan generasi masa depan yang berkualitas.
“Stunting masih menjadi masalah di Jawa Barat, kami terus mengupayakan untuk mensosialisasikan pencegahan stunting kepada emak-emak, salah satunya di Kabupaten Bandung Barat,” kata Koordinator Wilayah (Korwil) Mak Ganjar Jawa Barat, Nurapsi, usai kegiatan Doa Bersama Untuk Indonesia di Desa Cinagrog, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (24/12).
Dinkes Jabar mencatat, sebanyak 218.286 balita di Provinsi Jawa Barat mengalami stunting atau gangguan tumbuh kembang akibat kekurangan gizi kronis, sehingga pertumbuhan tinggi badannya kurang proposional apabila dibandingkan dengan tinggi badan seusianya. Jumlah kasus stunting sangat tinggi terdapat di beberapa kabupaten dan kota di Jawa Barat.
“Program ke depan akan kami tekankan ke arah sana. Kami mengupayakan untuk melakukan kolaborasi dengan menggandeng Dasawisma, PKK hingga Babinsa untuk memberikan edukasi pada masyarakat,” lanjut Nurapsi.
Adapun upaya pencegahan langsung kepada masyarakat, Nurapsi berkomitmen untuk memberikan bantuan langsung dengan mengupayakan untuk menyediakan akses kesehatan, pemberian gizi pada anak dan lainnya.
“Setelah pemberian edukasi ini, kami akan mengupayakan untuk memberikan bantuan langsung berupa penyediaan akses kesehatan dan gizi yang layak bagi para emak-emak yang membutuhkan,” ucapnya.
Hal tersebut dilakukan Mak Ganjar Jawa Barat sebagai bentuk konsolidasi dukungan untuk Ganjar Pranowo Presiden 2024 melalui pendekatan program yang tengah dilakukannya sebagai Gubernur Jawa Tengah, yakni Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng) yang berfokus pada penurunan stunting di Jawa Tengah.
“Ini baru tahap awal, mudah-mudahan sinergi program tersebut berjalan baik dan masyarakat Jawa Barat bisa merasakan program Pak Ganjar melalui keberadaan kami,” kata dia.