POJOKBANDUNG.com, CIMAHI –Sejumlah trayek angkutan umum di kawasan Kota Cimahi mulai menaikan tarif mereka menyusul naiknya harga bahan bakar minyak (BBM).
Pasalnya, jika tidak dinaikan harga ongkos itu dapat membuat rugi bagi transportasi umum tersebut.
Komara (52) salah satu sopir angkot di Kota Cimahi mengungkapkan, penyesuaian harga ongkos angkot ini membuat penumpang menjadi berkurang dari biasanya, yang awalnya tempat duduk selalu penuh sekarang menjadi berkurang.
“Ongkos saat ini sekitar Rp4.000 yang paling dekat sampai Rp9.000 untuk yang jauh. Sedangkan untuk anak – anak sekolah biasanya saya memberi harga Rp.3.000 juga boleh,” ucapnya, (6/9).
Ia menambahkan, untuk penghasilan yang didapatkan dalam satu hari biasanya berkisar Rp500.000 hingga Rp800.000 belum dipotong untuk biaya bensin. Penyesuaian ongkos ini naik sebesar Rp1.000 sampai Rp1.500 untuk menutupi biaya harga BBM.
Salah satu sopir angkot lainnya jurusan St. Hall – Cimahi mengungkapkan, bahwa penumpang nya masih normal – normal saja tidak ada pengurangan sama seperti biasanya. Namun tarif dinaikan mengingat sekarang BBM juga naik, untuk membuat penyesuaian antara pendapatan dengan pengeluaran.
Menurutnya, jika harga BBM tinggi bisa membuat pendapatannya berkurang sebagai sopir angkutan umum. Ia merasa terbebani melihat semua harga kebutuhannya naik sedangkan pendapatan yang didapat terbilang sangat pas untuk kebutuhan sehari – hari.
“Harga tarif berkisar dari Rp4.000 hingga Rp7.000 untuk sekali jalan. Tapi kadang ada juga yang suka ngasih lebih dari harga yang saya kasih,” ujar sopir angkot lainnya.
Ia menambahkan, pendapatan sehari – hari mulai dari Rp250.000 hingga paling besar Rp400.000 sudah dipotong biaya bensin. Pendapatan perhari yang pasti didapatkan olehnya sekita Rp200.000.
Salah seorang pengemudi ojeg online mengungkapkan, untuk biaya tarif tidak bisa disebutkan secara pasti. Pasalnya tarif ojeg online untuk sekali jalan itu tergantung jalan yang ditempuh berapa kilometernya.
“Ongkos dasar yamg diterima oleh pengemudi Rp6.400 untuk makanan, Rp7.200 untuk penumpang, Rp8.000 untuk gosend,” ucap pengemudi ojeg online.
“Terkadang menggunakan angkutan umum dan terkadang menggunakan ojeg online. Tapi kalau disuruh milih enaknya pakai ojol karena dianterin sampai tujuan, kalau angkot hanya bisa sampai titik tertentu, meskipun harga ongkos berbeda sedikit lebih murah angkot kalau dengan tujuan saya,” ucap warga Cimahi yang enggan disebutkan namanya.
Cimahi/ Job 3