POJOKBANDUNG.com, CIMAHI – Hari Polisi Wanita (Polwan) yang diperingati setiap tanggal 1 September. Digunakan Polwan Polres Cimahi sebagai sarana silaturahmi mengunjungi purnawirawan polisi.
Meski perayaan serentak hari Polwan akan dilaksanakan bersama di Polda Jabar pada hari kamis, 1 September 2022. Polres Cimahi telah melaksanakan rangkaianya, dengan kegiatan anjangsana, donor darah, olahraga bersama, tabur bunga berdoa di Taman Makam Pahlawan, serta nonton bareng Film Sayap Sayap Patah.
Dari rangkaian perayaan tersebut, Kapolres Cimahi, AKBP Imron Ermawan menjelaskan, hari Polwan jangan menjadi seremonial tahunan, lebih dari itu hari polwan harus menjadi sarana tambahan pahala.
“Hari Polwan bukan hanya acara meniup lilin dan seremonial,” ujarnya, (30/8).
BACA JUGA: Produk Kopi Kabupaten Bandung Berhasil Curi Perhatian Negara Turki
Melanjutan, dari keseluruhan rangkaian acara tersebut, Imron mengatakan, kegiatan anjangsana merupakan kegiatan yang penting guna membangun silaturahmi dan penghargaan terhadap purnawirawan Polwan.
“Bagaimanapun tuhan memberikan umur kepada kita, Polki serta Polwan pada saatnya akan pensiun sehingga penting mengunjungi mereka,” tuturnya.
Silaturahmi dengan program anjangsana, baginya bukan hanya sarana bersilaturahmi. Namun ajang belajar kepada senior purnawirawan Polwan.
“Senior Polwan yang didatangi banyak yang terharu dan menangis. Mereka merasa senang di usia senjanya masih diberikan perhatian dari Polres. Mereka bangga dari berkarir menjadi polisi hingga purnawirawan masih memperhatikan mereka, karena pada saatnya nanti semua polisi akan menjadi purnawirawan,” ucapnya.
Selain dalam rangka hari Polwan, Polres Cimahi juga sering mengadakan tebar kebaikan Polres Cimahi, dalam program tersebut Polres Cimahi memberikan bantuan seperti kursi roda kepada disabilitas serta kebutuhan pokok masyarakat.
“Program ini saya laksanakan ketika masih menjabat sebagai Kapolres Cirebon Kota, dan sekarang dilanjutkan di Polres Cimahi, tiada lain tujuan kami yaitu menebar kebaikan dan kebahagiaan bagi yang mulia para kaum Duafa baik berupa beras, kursi roda, ataupun Rutilahu, bukan kita riya namun ini adalah bentuk syi’ar kebaikan harus disebarkan. Selama Allah masih memberi nafas maka kita akan terus berbuat baik untuk masyarakat sesuai kemampuan kita,” jelasnya.
(kus)