POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Meningkatnya wisatawan yang mengunjungi Taman Alun-alun Kota Bandung membuat tumpukan sampah menjadi tidak terkendali. Hal itu disebabkan kurangnya kesadaran warga yang berlibur untuk membuang sampah pada tempatnya membuat Taman Alun-alun Kota Bandung akan ditutup untuk umum mulai Jumat (6/5/2022).
Saat dikonfirmasi, Sekda Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, penutupan taman alun-alun dilakukan dalam batas waktu yang belum ditentukan.
Penutupan dilakukan lantaran membludaknya wisatawan atau pengunjung yang menghabiskan waktu libur Lebaran dan sampah yang berserakan.
Ema mengungkapkan, sebenarnya pihaknya telah memerintahkan agar dilakukan patroli oleh dinas terkait di kawasan alun-alun saat libur Lebaran 2022. Pihaknya tak menginginkan adanya penutupan, namun karena kondisi yang tidak memungkinkan langkah penutupan harus diambil.
Dikhawatirkan kerumunan memicu angka penyebaran Covid-19 kembali meningkat, ditambah dengan sampah yang berserakan. “Ya kita paham ada kebutuhan untuk berlibur di masyarakat. Tapi kalau kebutuhan ini menimbulkan kelalaian ya kita tutup saja. Ini hanya sebagai bentuk antisipasi saja,” tuturnya.
Ema mengungkapkan, penutupan taman alun-alun dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan. Yang jelas, jika nanti sudah dibuka akan ada petugas yang berpatroli untuk mengingatkan warga yang membuang sampah dan menjaga protokol kesehatan.
“Sekarang juga, saat sudah ditutup akan ada patroli, nanti saat sudah dibuka pastinya juga akan patroli. Akan ada tim gabungan dari Dishub, Satpol PP dan DPKP3 yang nanti akan berpatroli,” terangnya.
BACA JUGA : Volume Kendaraan Meningkat, CB Buka Tutup Dilakukan di Pertigaan Tagog Padalarang
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan mengaku mendapatkan aduan masyarakat terkait wisatawan atau pengunjung yang menyemut dan sampah berserakan di taman Alun-alun Bandung.
Sementara itu, usai Lebaran, aktifitas tertuju di tempat liburan dan rumah makan. Sempitnya area parkir juga menjadi salah satu sumber kemacetan. Kemacetan yang terjadi mayoritas terjadi saat siang hingga malam hari.
“Saya mendapatkan laporan dan keluhan masyarakat tentang kepadatan pengunjung dan sampah yang menggunung di taman Alun-alun Bandung, makanya sepulang mudik dari Kuningan saya meninjau langsung ke lapangan,” ujar Tedy kepada wartawan.
Tedy mengatakan, sampah di taman Alun-alun memang terihat lebih banyak daripada biasanya. Ada yang di pojokan di trotoar, di rumput sintetis. Sehingga membuat petugas kebersihan dari DLHK dan DPKP3 kewalahan.
“Biasanya mereka hanya perlu membersihan dan menyapu sehari sekali, sekarang sampai sehari 3 kali. Karena sampah yang dihasilkan kurang lebih 3 hingga 4 kubik sehari. Bahkan mereka sampai harus lembur,” terangnya.
Dengan konsidi seperti ini, Tedy mengatakan, taman Alun-alun Kota Bandung ditutup sementara. “Akan dibersihkan dulu taman alun-alun ya. Selain itu akan kita berikan edukasi kepada masyarakat agar mereka bisa lebih menjaga kebersihan dan menjaga protokol kesehatan,” tambahnya.
Menurut Tedy, untuk tempat sampah di kawasan alun-alun mencukupi. Ada 4-6 tempat sampah di setiap pojok. Namun, karena kesadaran masyarakat yang kurang dan jumlahnya yang membludak, sehingga tidak bisa terawasi. “Yang paling banyak itu, sampah makanan bekas botram,” kata Tedy.
(mur)
BACA JUGA : Sekda KBB Imbau ASN Pulang Mudik Tepat Waktu