Untuk itu, meskipun dibandingkan kondisi normal ada kenaikan sekitar Rp10 juta, Dadi berharap tidak perlu dibuat heboh. Menurut dia, masyarakat pasti bisa memakluminya.
Dadi menegaskan, biaya haji di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang tidak mungkin sama dengan kondisi normal. Sebab, ada ketentuan-ketentuan khusus yang menyertai dan menimbulkan biaya tambahan. Misalnya, ada kewajiban tes swab PCR di Indonesia maupun setiba di Saudi.
Kemudian, ada aturan pembatasan pengisian kamar hotel selama di Makkah dan Madinah. Belum lagi kapasitas bus di Saudi yang dibatasi supaya bisa menerapkan jaga jarak.
Waktu yang tersisa saat ini, tutur Dadi, masih cukup untuk mempersiapkan haji. Dia berharap Kemenag bisa membuat antisipasi-antisipasi khusus. Dengan demikian, ketika Saudi memberikan kuota dalam waktu yang mepet dengan pelaksanaan haji, pemerintah tetap siap memberangkatkan jemaah.
(jpg)