POJOKBANDUNG.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta dunia waspada terhadap virus Marburg. Setelah Kasus pertama muncul di Guinea.
Seorang warga dilaporkan meninggal usai terpapar virus yang diduga berasal dari kelelawar buah itu.
WHO menegaskan virus tersebut fatal dan berbahaya, menyebabkan risiko kematian hingga 90 persen.
Penularan dari manusia ke manusia bisa terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh seperti darah atau kontak dengan permukaan seperti pakaian atau tempat tidur yang tercemar cairan tersebut.
Laporan Medical Xpress ini juga menyebutkan bahwa beberapa infeksi telah terjadi secara tidak sengaja di laboratorium melalui luka jarum.
Sementara itu, dibutuhkan 2 hingga 21 hari bagi virus Virus Marburg untuk menetas mengakibatkan gejala tiba-tiba sakit kepala parah, demam tinggi, nyeri otot, diare, dan muntah.
Gejala gejala ini membuat virus Marburg lebih sulit didiagnosis pada awalnya, karena mirip dengan penyakit seperti malaria dan tipus.
Episode hemoragik memburuk biasanya mengikuti dari 5 sampai 7 hari setelahnya, dengan darah di muntahan dan feses dan pendarahan dari gusi, hidung, dan vagina.
Dalam kasus yang mematikan, kematian paling sering terjadi, di hari ke-8 hingga 9 hari.
Untuk pengobatan, tidak ada pengobatan antivirus atau vaksin yang dikembangkan khusus untuk virus Marburg.
Meski demikian, rehidrasi menggunakan teknik oral atau intravena meningkatkan kelangsungan hidup, dan penggunaan obat antibodi monoklonal yang diteliti telah secara efektif mengurangi gejala. (jawapos)