Tak Maju Lagi dalam Pemilihan Ketua KNPI, Rio Ingin Regenerasi

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Gelaran Musda XV KNPI Jabar yang akan digelar 21-24 Agustus 2021 mendatang di Kabupaten Garut hanya diikuti oleh tiga calon. Ketua KNPI Jabar saat ini, Rio F Wilantara memilih untuk tidak ikut berkontestasi sebagai petahana.

Pada Musda XV KNPI Jabar mendatang, tiga calon yang akan bertarung, yakni Farda Sanberra, Ridwansyah Yusuf Achmad, dan Hendra Guntara.

Rio menjelaskan Musda XV KNPI Jabar merupakan titik lanjut kebangkitan pemuda Jabar. Ia merasa bahwa fondasi pembangunan diteruskan oleh kader muda lainnya yang memiliki kemampuan dan tanggung jawab lebih.

“KNPI adalah laboratorium pemberdayaan pemimpin muda. Sudah selayaknya regenerasi dan kaderisasi harus terus bersirkulasi, agar memberikan ruang positif untuk calon-calon pemimpin muda lainnya,” kata Rio.

Menurut Rio, kaderisasi di KNPI Jabar sudah berjalan bagus dan efektif. Musda menjadi ruang luas bagi calon pemimpin muda supaya semakin bertumbuh ide-ide inovatifnya.

“Semakin tumbuh ide-ide inovatif, semakin memberi warna baru pada KNPI. Rasanya tiba waktu untuk melakukan perubahan, baik melalui karier baru atau sekadar tantangan baru,” jelasnya.

Ia memastikan tidak melanjutkan kepemimpinannya di KNPI Jabar berikut merupakan keinginan pribadi. Selain itu pesan orang tua untuk terus bergerak memgembangkan diri di ruang dan jaringan yang lebih luas.

“Saya merasa sudah menuntaskan program kegiatan di KNPI Jabar secara paripurna. Lalu saya membutuhkan ruang untuk bergerak dengan jaringan lebih luas. Insyaa Allah mungkin di level pusat, sehingga hidup akan lebih maslahat bagi banyak orang,” ujarnya.

Rio juga menyatakan, dia akan fokus sementara untuk mengembangkan pendidikan masyarakat luar sekolah yang tengah dirintis di Sukabumi melalui Yayasan Pendidikan Wilantara.

Seperti diketahui, semasa kepemimpinan Rio F WIlantara di KNPI Jabar, Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Provinsi Jawa Barat meningkat sebesar 3,83 poin. Angka tersebut mengacu dari 46,17 pada 2018 menjadi 50,00 pada 2019. IPP menjadi tolok ukur dan acuan bersama pembangunan pemuda.

Pada 2018, IPP Jabar berada pada urutan 34 provinsi di Indonesia. Lalu setahun berikutnya melesat di urutan ke-20 atau bergeser sebanyak 14 level. Padahal dalam lima tahun terakhir, Jabar selalu di posisi lima terbawah soal IPP.

Kenaikan tersebut tidak lepas dari sejumlah inovasi yang digagas dengan kolaborasi bersama Pemerintah Daerah Provinsi Jabar di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, serta Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Engkus Sutisna.

Ada lima domain yang menjadi penilaian IPP, yakni Pendidikan, Kesehatan dan Kesejahteraan, Lapangan dan Kesempatan kerja, Partisipasi dan Kepemimpinan, serta gender dan diskriminasi.

(rls)

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …