Doni mengatakan, Presiden Jokowi telah memberikan arahan agar dilakukan berbagai upaya untuk mencegah persebaran Covid-19 di pengungsian. Karena itu, BNPB berusaha agar para pengungsi tidak terlalu lama tinggal di pengungsian. ”Kami akan berikan fasilitas dana hunian kepada warga terdampak. Per keluarga Rp 500 ribu. Mereka bisa menyewa rumah-rumah kerabat dan keluarga terdekat,” jelas Doni.
Bantuan logistik dari Jakarta, Surabaya, dan Makassar sudah bisa didistribusikan ke Adonara, Lembata, dan Alor. BNPB telah menyiagakan enam helikopter. Sebab, beberapa kawasan belum bisa dijangkau transportasi darat dan laut. ”Semoga besok sudah semakin cerah, jarak pandang semakin jauh, angin tidak terlalu kencang. Daerah-daerah yang terisolasi harus segera mendapat bantuan,” jelas Doni. Untuk mempercepat evakuasi korban yang tertimbun, akan didatangkan sejumlah unit SAR dengan anjing pelacak.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo meminta proses evakuasi korban dipercepat. Jokowi juga meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengerahkan alat-alat berat dari berbagai lokasi sekitar untuk memudahkan pencarian korban. ’’Apabila jalur darat masih sulit ditembus, lakukan percepatan pembukaan akses laut dan udara yang terputus,’’ tegasnya. Jokowi juga menginstruksi Basuki mempercepat perbaikan jembatan yang roboh dan akses lain yang putus. Selain itu, segera memulihkan jaringan listrik dan internet. ’’Segera pulihkan sehingga bantuan dapat tersalurkan ke masyarakat yang menjadi korban bencana,’’ ujarnya.
Pemenuhan kebutuhan logistik, sanitasi, dan lainnya bagi para pengungsi juga harus diperhatikan dengan baik. Sejak hari pertama bencana di NTT dan NTB, pemerintah memang telah mengirimkan sejumlah bantuan. Namun, cuaca ekstrem dan terputusnya akses penghubung mengakibatkan bantuan tersebut belum sepenuhnya sampai di titik lokasi. ’’Saya minta BNPB dan pemerintah daerah segera mendata titik-titik pengungsian serta memastikan logistik, tenda, dan dapur lapangannya (sampai) untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi para pengungsi,’’ tuturnya.
Staf ahli menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra Saleh Atmawidjaja mengungkapkan bahwa Kementerian PUPR terus berupaya memobilisasi alat-alat berat dan personel di beberapa balai pekerjaan umum di sekitar NTB dan NTT. ”Kami juga didukung oleh mitra kerja yang sedang bekerja di proyek-proyek infrastruktur terdekat,” ucapnya.