Perusahaan Farmasi Takeda Pharmaceutical Ajukan Regulasi Kandidat Vaksin DBD

ilustrasi

ilustrasi

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan virus paling cepat menyebar yang ditularkan melalui perantara nyamuk, dan merupakan salah satu dari 10 ancaman teratas WHO terhadap kesehatan global pada 2019. DBD disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan pada tingkat yang lebih rendah, oleh nyamuk Aedes albopictus.

Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus yang masing-masing dapat menyebabkan demam berdarah dengue atau demam berdarah dengue tingkat parah. Prevalensi serotipe individu bervariasi di berbagai wilayah geografis, negara, kawasan, musim serta dari waktu ke waktu.

Demam berdarah dengue dapat dengan mudah berkembang menjadi pandemi, dan wabah diamati di kawasan tropis dan sub-tropis yang baru-baru ini menyebabkan wabah di beberapa kawasan di Amerika Serikat dan Eropa.

Perusahaan Farmasi Takeda Pharmaceutical Company Limited (Takeda) menyampaikan pengajuan regulasi atas vaksin demam berdarah dengue (TAK-003) kepada lembaga obat-obatan Eropa, European Medicines Agency (EMA).

Vice President and Global Dengue Program Head Takeda, Derek Wallace mengatakan, bahwa kandidat vaksin TAK-003 tengah diteliti untuk pencegahan DBD yang disebabkan serotipe virus pada individu berusia empat hingga 60 tahun. Takeda juga bermaksud menyampaikan pengajuan regulasi di Indonesia, Argentina, Brasil, Kolombia, Malaysia, Meksiko, Singapura, Sri Lanka, dan Thailand pada tahun 2021.

“Penyampaian pengajuan regulasi kandidat vaksin DBD TAK-003 menandai perkembangan penting bagi orang-orang yang tinggal atau bepergian ke berbagai komunitas yang terbebani oleh ancaman demam berdarah dengue,” ungkapnya dalam siaran persnya, Selasa (30/3/2021).

Menurutnya wabah DBD yang telah merenggut hidup setengah juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya, dapat membuat pemerintah dan masyarakat kewalahan karena dampaknya yang besar terhadap sistem perawatan kesehatan.

Di Indonesia sendiri kasus demam berdarah dengue pada 2020 mencapai 95.893 jiwa dengan jumlah kematian akibat DBD sebanyak 661 orang. Menurutnya dengan terbatasnya pilihan yang ada untuk mencegah penyakit tersebut, muncul kebutuhan yang mendesak atas vaksin DBD.

“Takeda berkomitmen untuk bekerja sama dengan otoritas regulator terkait serta lembaga pemberi rekomendasi untuk mendukung evaluasi atas penyampaian regulasi kami dan memperoleh akses untuk vaksi TAK-003,” ujarnya.

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …