POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Rencana pembukaan di sektor pariwisata dan kegiatan yang mengundang masyarakat oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno bersinergi dengan Kapolri, Listyo Sigit mendapatkan respon positif.
Anggota Komisi II DPRD Jabar, Faizal Hafan Farid memaparkan, pemerintah melalui dinas terkait menyiapkan alat tes yang bersifat masif dan murah seperti, GeNose C19. Ia menilai pemerintah sebaiknya mampu melakukan tes dengan menggunakan alat tersebut di tempat wisata.
“Jadi ada jaminan dari yang mau hadir atau yang berada di objek wisata untuk bisa ada kemudahan. Sekarang siapa yang bisa menjamin yang datang itu siapa saja,” paparnya, Rabu (24/3/2021).
Pasalnya, para wisatawan yang datang harus menyertakan surat keterangan sehat berupa hasil negatif tes rapid antigen. Menurutnya, wisatawan cenderung malas mengurus persyaratan tersebut.
Oleh karena itu, lanjut Faizal, dibutuhkan kerja sama antara pihak penyedia alat dengan pihak pengelola pariwisata. Pasalnya, harga satu alat tersebut berkisar Rp 40 juta tetapi dapat dipakai oleh banyak orang dan penggunaannya pun sangat mudah.
“Saya kira itu perlu diwujudkan, tempat kalau ingin maju bagaimana caranya untuk memiliki alat tersebut. Intinya kan orang tersebut dinyatakan sehat atau tidak untuk datang ke objek wisata,” lanjutnya.
Dengan demikian, alangkah lebih baiknya tes masif di objek wisata tidak dikenakan tarif seperti pengecekan suhu badan. Ia berharap pengelola wisata dengan mekanisme yang strategis mampu mengadakan alat tersebut yang sifatnya gratis, namun pengelola objek wisata akan mendapatkan penghasilan yang lebih besar.
“Pengadaannya tidak setiap hari, seperti alat pengukur sehu badan dipakai selamanya,” pungkasnya.