POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Pemahaman Bhineka Tunggal Ika harus dipahami dengan baik oleh para pelajar. Setelah itu, konsep berkebhinekaan global yang diusung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bisa diterapkan dan jadi acuan.
Hal ini disampaikan Anggota MPR RI, Ledia Hanifa Amaliah saat Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di hadapan para pemuda dari organisasi kepemudaan Gema Keadilan, pada Sabtu 20 Maret 2021 lalu di Hotel Belviu, Bandung.
Bhineka Tunggal Ika merupakan salah satu nilai luhur yang telah mengakar dalam kehidupan berbangsa bernegara. Konsep itu menjadi penting karena bisa menjadikan satu ikatan persatuan dari beragam perbedaan suku, bahasa, budaya, agama.
“Ini harus dipahami dan dilekatkan benar dalam kehidupan keseharian, terutama bagi generasi muda agar tidak ada nilai-nilai nasionalis dan nilai-nilai Pancasila yang tercerabut dari akar budaya para pemuda Indonesia saat mereka melebarkan sayapnya dalam kebhinekaan global,” kata dia.
Itulah pula mengapa sosialisasi 4 pilar MPR yang meliputi pemahaman atas nilai Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi salah satu tugas bagi para anggota MPR RI.
“Ada saja yang masih belum paham terkait 4 pilar kebangsaan ini, ada yang baru mendengarkan sekali, dan banyak juga yang masih harus diingatkan sekali lagi agar tidak terlupa dan lebih paham,” terang dia.
Penguatan nilai-nilai luhur dari 4 wawasan kebangsaan ini diharapkan bisa memberi bekal para pemuda dalam menghadapi tantangan masa depan. Apalagi tantangan bagi para pemuda saat ini diantaranya berkait langsung dengan paparan berbagai nilai yang ada di dunia. Sebab era industri 4.0 telah membuka jalan informasi menjadi seolah tanpa batas.
Semua limpahan informasi termasuk nilai-nilai sosial budaya global bisa masuk tanpa batasan ruang dan waktu. Apa yang terjadi di dunia luar akan segera sampai dan sekaligus mempengaruhi kehidupan kita.
Misalnya saja film, musik, drama, kuliner, game dari berbagai negara yang kita nikmati dan lama-lama menjadi rujukan gaya hidup anak muda. Begitu pula berita gejolak politik, perang dagang, demontrasi, kudeta, bahkan perang lama kelamaan mempengaruhi cara pandang dan bahkan perilaku.
“Maka membekali diri dengan memahami nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam dasar negara Pancasila, memahami isi Undang-Undang Negara RI 1945, memahami makna Bhinneka Tunggal Ika,” pungkasnya.