POJOKBANDUNG.com, SUBANG – Aktivis Lingkungan Subang meminta kepada Pemerintah Daerah setempat melalui satuan organisasi perangkat daerah terkait, untuk mengatasi masalah sampah yang menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Panembong.
“Sampah itu kan kalau dibiarkan terlalu lama akan menjadi sarang penyakit, karena lalat akan berkembang biak di lokasi sekitar TPA,” ujar Ketua Keluarga Besar Pecinta Alam (KBPA) Gigin Sujalaga, Minggu (14/3/2021) .
Pihaknya pun meminta pihak Pemkab untuk mengeruk sampah yang berada di Sungai Cilamatan yang alirannya melintas ke jalur Kota Subang.
” Harus serius. Karena hingga saat ini belum ada perhatian serius dari pihak terkait untuk membersihkan aliran sungai itu penuh dengan sampah rumah tangga dan batang pohon,” tandasnya
Bupati Subang H. Ruhimat beberapa waktu lalu memang sempat meninjau langsung aktivitas pengerukan sampah. Namun hingga saat ini pengerukan sampah tersebut, belum seluruhnya dilakukan maksimal oleh dinas terkait.
Wargapun menyayangkan sikap Pemda Subang yang dinilai kurang peduli, dan tidak menjadi perhatian serius dalam penanganan pengerukan sampah itu.
“Oleh sebab itu saya berharap agar penanganan sampah ini sesegera mungkin dilakukan, termasuk pengadaan armada angkutan sampah,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Subang H. Ruhimat menilai Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Panembong yang berlokasi di Kampung Caringin RT 32 RW 12 Kelurahan Parung, Kecamatan Subang sudah tidak layak lagi dan harus segera dipindahkan.
Keberadaan TPA tersebut tidak jauh dari sungai Cilamatan, kerap kali terjadi limpasan permukaan sampah hingga mengganggu bagi lingkungan. Beberapa kali dilakukan perbaikan dengan membangun TPT tetapi bila musim peghujan terjadi longsoran sampah dan mencemari perairan sungai.
Kang Jimat juga membenarkan jika masalah sampah mulai menjadi masalah serius di terutama di daerah perkotaan karena kapasitas tempat pembuangan akhir sampah di daerah itu sudah hampir penuh.
“Mudah mudahan, dengan akan dibuka dan dioprasikannya TPA Jalupang, diharapakan mampu menjadi solusi mengatasi permasalahan sampah di Subang,” pungkasnya.