POJOKBANDUNG.com, BATUJAJAR – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta masyarakat yang berada di kawasan patahan Lembang untuk meningkatkan kewaspadaan terkait adanya ancaman bencana gempa bumi.
“Tahun 2019 lalu BNPB sudah melakukan simulasi di daerah Lembang bersama dengan gubernur Jawa Barat dan seluruh komponen yang ada di wilayah jalur patahan Lembang,” kata Kepala BNPB, Doni Monardo, Jumat (12/3/2021).
Ia mengakui, sebelumnya masyarakat tidak begitu menghiraukan anjuran pemerintah terkait kesiapsiagaan dengan memasang patok di kawasan yang merupakan jalur patahan Lembang.
” Awalnya saat dipasang patok masyarakat sebagian keberatan. Tapi setelah ada sosialisasi yang terus menerus tanpa henti patok-patok yang tadinya ada yang dicabut sekarang terpasang lagi,”katanya.
“Sesar ini pasti akan terjadi, kapan waktunya hanya Allah yang mengetahui. Tidak ada manusia yang bisa memprediksi kapan terjadinya gempa,” paparnya.
Doni menyebut, sejauh ini masyarakat sudah mulai paham terkait struktur bangunan tahan gempa. Dengan begitu, resiko terburuk yang diakibatkan oleh gempa tersebut dapat diminimalkan.
“Kemudian juga masyarakat sudah mulai melakukan upaya untuk mengurangi beban atap yang semula atap genteng lalu diganti dengan atap yang lebih ringan. Semua itu adalah bagian mitigasi,” jelasnya.
Ia menegaskan, upaya menejemen bencana harus dilakukan secara optimal oleh pemerintahan daerah. Hal itu setidaknya dapat mengurangi risiko korban jiwa.
“Jadi tugas kita para pejabat yang ada harus mengingatkan masyarakat. Ketika terjadi kita harus meminimalkan risiko. Tidak ada korban jiwa, kalau adapun sedikit mungkin,” tegasnya.
Ia mengimbau, kepada semua pihak untuk tidak panik dalam menghadapi gempa sesar Lembang ini. Lebih jauh dari itu, pemahaman tentang hal yang harus dilakukan saat terjadi bencana dimiliki masyarakat.
“Jepang itu daerahnya punya risiko bencana dan mereka tidak pindah ke pulau yang lain. Jadi kita pun menghadapi ini tidak perlu panik yang penting adalah bagaimana kita bisa memahami yang terjadi apa yang harus kita lakukan,” pungkasnya.