Wisata Geopark Ciletuh Mulai Bangkit

MULAI RAMAI WISATAWAN : Suasana di salah satu destinasi wisata kawasan Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGG) tepatnya Puncak Darma, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. (foto: LUPI/ RADAR SUKABUMI)

MULAI RAMAI WISATAWAN : Suasana di salah satu destinasi wisata kawasan Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGG) tepatnya Puncak Darma, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. (foto: LUPI/ RADAR SUKABUMI)

POJOKBANDUNG.com, SUKABUMI – Setelah kurang lebih setahun pendemi Covid-19 mewabah di Kabupaten Sukabumi, kawasan wisata merupakan sektor yang paling cukup terdampak. Salah satunya, kawasan Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGG) Kabupaten Sukabumi.

Mungkin karena masyarakat mulai jenuh, kawasan wisata arkeologi ini kembali dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah. Salah satu objek wisata yang banyak dikunjungi adalah Puncak Darma. Dimana dari lokasi tersebut, lautan Ciletuh yang dipadukan dengan suasana permukiman Cimarinjung nampak memanjakan mata.

Darso, salah satu penjaga tiket masuk kawasan Puncak Darma mengakui, kurang lebih dua pekan ini terjadi peningkatan jumlah pengunjung ke Puncak Darma. Terutama, pada akhir pekan yang didukung oleh cuaca yang bagus.

“Alhamdulilah, ada peningkatan pengunjung jika dibandingkan dengan pekan-pekan sebelumnya. Rata-rata sekarang ini kalau akhir pekan, kurang lebih 200 orang,” jelasnya kepada Radar Sukabumi.

Namun begitu, pihak pengelola menerapkan protokol kesehatan maksimal kepada setiap pengunjung yang datang. Mulai dari penyediaan tempat mencuci tangan, himbauan penggunaan masker dan jika terdapat kerumunan diberikan peringatan.

“Protokol kesehatan jadi hal utama bagi kami, karena memang Covid-19 masih ada dan mengancam kita semua, makanya kami terapkan di lokasi wisata ini,” sebutnya.

Darso berharap, pendemi Covid-19 segera berakhir, karena seluruh pengelola kawasan wisata di Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGG) merasakan betul dampaknya, terutama bagi perekonomian.

“Saya harap agar segera berakhir saja pak, buka cuma kami, hampir semua warga disini terdampak, mulai yang punya penginapan, penjual warung, penjual kerajinan dan lainnya terdampak,” imbuhnya.

Sementara itu, Agus, salah satu wisatawan asal Bandung mengakui sengaja datang ke wisata geologi tersebut. Karena memang, dirinya mengaku sudah cukup jenuh dengan kondisi pembatasan kegiatan akibat pendemi Covid-19.

“Saya dari Bandung pak, sudah cape soalnya ingin penyegaran dengan wisata, yang terpenting bagi saya tetap menjaga kesehatan dan protokol saat berwisata,” pungkasnya.

(upi/d)

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …