Qlavinka, Tas Lokal Berkualitas Asal Cimahi

PRODUK : Salah satu tas yang diproduksi Qlavinka. (foto: IST)

PRODUK : Salah satu tas yang diproduksi Qlavinka. (foto: IST)

POJOKBANDUNG.com, CIMAHI Nurul Fitri Istiqomah, pengusaha tas asal Kota Cimahi mencoba untuk terus menggeliatkan usaha tas lokal miliknya agar lebih dikenal masyarakat Indonesia. Dia meyakinkan, tas merek Qlavinka miliknya memiliki kualitas yang mumpuni.

Berawal dari pengalaman reseller tas namun kualitasnya kurang bagus, wanita yang karib disapa Pipit ini mulai menjalankan idenya untuk membuka usaha tasnya sendiri dengan kualitas yang lebih baik, namun harganya tetap terjangkau. Bermodalkan pengalaman menjualkan tas produksi orang lain dan ketertarikannya memperhatikan tren fashion dunia, khususnya tas, pada 2019, Pipit mendirikan Qlavinka.

Qlavinka membidik perempuan-perempuan aktif berusia 25-38 tahun yang senang jalan-jalan santai dan membutuhkan tas yang ringan, simple, namun tetap fashionable.

“Dan tentu saja dengan harga yang masih terjangkau. Pelanggan kami suka sekali dengan tas-tas ngetrend yang kekinian, namun harganya masih di bawah Rp 100 ribu,” ucap Pipit.

Bersama suaminya, Pipit mendesain dan membuat sendiri tas-tas berbahan kulit sintetis. Kualitasnya mereka sesuaikan dengan harga jual, namun tidak murahan. Jahitan tas dibuat serapi mungkin. Bahan tas tebal, namun tetap lentur. Aksesoris yang dipakai pun dipilih yang kualitasnya bukan abal-abal, seperti rantai yang tebal atau ritsleting yang tidak gampang macet.

“Ternyata bisa kok membuat barang-barang bagus dengan harga jual murah, tetapi kualitasnya tetap oke,” kata Pipit.

Tas-tas itu mereka jual secara online, termasuk lewat toko resmi mereka di marketplace. Dua tahun berjalan, Qlavinka semakin mendapat tempat di hati pelanggannya.

Produksinya kian bertambah dan kini mencapai 1.000 unit tas per bulannya.

Saat ini, produk waist bag masih menjadi best seller dari jajaran tas produksi Qlavinka. Sekitar 95 persen pelanggannya puas dengan produk ini, bahkan ada yang melakukan repeat order hanya untuk mengoleksi semua warnanya.

Dia pun selalu berupaya up-to-date dalam mengikuti tren untuk desain-desain tasnya. Jika kebanyakan orang berkiblat ke barat, Pipit lebih condong mengikuti tren fashion negara Asia, seperti Cina dan Korea Selatan.

“Pertimbangannya sederhana, fashion negara tersebut sangat digandrungi masyarakat Indonesia. Terutama Korean style yang didominasi produk yang simpel dan minimalis, sehingga mudah di mix and match,” ungkapnya.

Selain memperluas jaringan pemasaran dan menambah jumlah produksi, ia menargetkan untuk memberdayakan sekaligus menambah jumlah reseller.

“Dengan menambah jumlah reseller, harapannya akan lebih banyak lagi orang, terutama perempuan, yang terbantu dalam memperbaiki perekonomian keluarganya yang mengalami krisis akibat pandemi covid-19,” tandasnya.

(jpnn.com)

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …