Dana Babak Kualifikas Porda Dinilai Tak Ideal

WAWANCARA : Ketua KONI Kabupaten Bandung, Herda M Gani saat wawancara di Kantor KONI Kabupaten Bandung, Kutawaringin, Rabu (3/3/2021). (foto: Fikriya Zulfah/Radar Bandung)

WAWANCARA : Ketua KONI Kabupaten Bandung, Herda M Gani saat wawancara di Kantor KONI Kabupaten Bandung, Kutawaringin, Rabu (3/3/2021). (foto: Fikriya Zulfah/Radar Bandung)

POJOKBANDUNG.com, KUTAWARINGIN – Akibat pandemi Covid 19, Pemerintah Kabupaten Bandung terpaksa harus melakukan refocusing terhadap anggaran Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bandung hingga Rp5 miliar, dimana anggaran awalnya sebesar Rp15 miliar. Padahal saat ini, sejumlah atlet tengah bertanding dalam gelaran Babak Kualifikasi Pekan Olahraga Daerah (BK PORDA).

Ketua KONI Kabupaten Bandung, Herda M Gani mengatakan, untuk menghadapi BK Porda Koni Kabupaten Bandung  hanya punya anggaran Rp10 miliar dan itu  tidak akan cukup. Karena menurutnya yang idealnya itu Rp15 miliar.

“Berat sih kalau boleh jujur, BK Porda itu penting karena ini adalah tiket menuju Porda,” katanya, kemarin.

BK Porda sendiri dilaksanakan di Indramayu sejak Februari hingga Juli. Saat ini, Kabupaten Bandung sudah mengirimkan atlet Volly Pasir untuk bertanding.

“Babak kualifikasi sudah berjalan, sekarang swadaya dulu dari mereka (dana),” jelas Herda.

Terdapat 50 cabang olahraga yang berada dalam naungan KONI Kabupaten Bandung. Jadi, lanjut Herda, setiap cabang olahraga dihimbau menyisihkan anggaran untuk penanganan Covid 19, misalnya untuk pelaksanaan swab antigen bagi para pengurus dan yang lainnya.

Adapun strategi yang dilakukan agar bisa menggunakan anggaran seefesien mungkin diantaranya yaitu dalam suatu pertandingan atau event hanya mengirim pihak-pihak yang memang pasti terlibat dalam pertandingan tersebut.

“Kan kalau atlet tidak bisa dikurangi, apalagi tim. Jadi officialnya, mungkin nanti tidak ada manager tim, tapi langsung oleh pelatih kepala yang memimpin dan asisten pelatih,” ungkap Herda.

Pihaknya berharap anggaran KONI tidak terkena refocusing. Sementara untuk gaji atlet, kata Herda, bentuknya stimulan. Jadi tidak semua jadi prioritas tetapi berlaku untuk atlet yang sudah ditargetkan prestasinya. Artinya berdasarkan parameter prestasi yang sudah diperolehnya misalnya dalam kegiatan Porda 2018 atau kejuaraan lainnya.

“Ada beberapa atlet yang terkena batasan usia, ini di mapping. Tapi anggarannya memang sudah kita floating ditahun ini dan sudah kita siapkan. Cuman belum bisa kita tentukan, yang sudah kita tentukan itu 91 atlet yang akan menerima stimulan,” tutur Herda.

Disinggung mengenai kegiatan latihan atlet, Herda memastikan bahwa hal tersebut tetap berjalan asalkan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Untuk saat ini, BK Porda akan menjadi fokus Koni Kabupaten Bandung.

“Ada beberapa yang sudah mengusulkan kegiatan, tapi kita tetap mengacu kepada prokes. Jadi di Kabupaten Bandung belum berani menerima untuk menjadi tuan rumah kegiatan-kegiatan,” pungkas Herda.

(fik/b)

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …